Penjahat Generasi Baru Ancam Surabaya

Penjahat Generasi Baru Ancam Surabaya
Penjahat Generasi Baru Ancam Surabaya

jpnn.com - Sebulan sebelum Ramadan hingga libur Lebaran, Surabaya terbebas dari aksi perampokan berskala besar. Perampok kelas kakap tiarap setelah polisi menembak mati sepuluh bandit sepanjang Mei dan awal Juni. Tapi, sepanjang Ramadan malah marak aksi perampasan motor. Siapa yang nekat beraksi itu?

*****

SEBANYAK 18 tahanan digelandang keluar penjara Mapolrestabes Surabaya, 25 Juli. Mereka dikumpulkan di halaman gedung Anindita dan ditunjukkan kepada media untuk diekspos. Mereka merupakan pelaku tindak kejahatan yang diringkus polisi sepanjang dua pekan menjelang Lebaran.

Separo di antara jumlah tahanan itu masih belia. Usianya berkisar 18 tahun sampai 25 tahun. ”Yang muda-muda inilah yang melakukan aksi perampasan motor akhir-akhir ini,” kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono.

Sepanjang Ramadan lalu aksi perampasan motor memang cukup marak di jalanan Surabaya. Tindak kejahatan tersebut bahkan mulai terjadi beberapa pekan sebelum bulan puasa dan berlanjut sampai Ramadan. Polrestabes Surabaya memang telah mengantisipasi. Salah satunya membentuk tim crime hunter untuk memburu para penjahat jalanan.

Langkah itu diambil polisi karena berdasar kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, aksi perampokan selalu menjadi hantu saat Ramadan. Lebih-lebih mendekati Lebaran. Pada saat-saat itu, para perampok seakan tidak memiliki rasa takut saat menjalankan aksinya. Tim crime hunter juga bertujuan meminimalisasi pencurian motor yang kerap meningkat saat Ramadan.

Antisipasi itu terlihat efektif. Sebulan menjelang Ramadan hingga libur Lebaran, Surabaya terbebas dari aksi perampokan. Polisi meyakini para perampok tiarap karena ruang gerak mereka dibatasi. Ditambah lagi, sepanjang Mei hingga awal Juni, polisi telah menembak mati sepuluh perampok. Ketegasan polisi tersebut membuat mereka memilih berdiam diri di rumah.

Nah, saat perampokan surut, di jalanan Surabaya malah marak aksi perampasan motor sepanjang Ramadan. Para pelakunya terbilang sangat sadis. Mereka tidak segan melukai korban meski tidak melawan. Jika korban melawan, tingkah para pelaku semakin brutal.

Sebulan sebelum Ramadan hingga libur Lebaran, Surabaya terbebas dari aksi perampokan berskala besar. Perampok kelas kakap tiarap setelah polisi menembak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News