Minta Pendapat Masyarakat, SBY Minta Jokowi Siap Terima Pro dan Kontra

Minta Pendapat Masyarakat, SBY Minta Jokowi Siap Terima Pro dan Kontra
Minta Pendapat Masyarakat, SBY Minta Jokowi Siap Terima Pro dan Kontra

jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan semua calon presiden berhak menggunakan berbagai cara untuk mengumpulkan usul nama-nama calon menteri di kabinet bayangan. Termasuk capres dari PDI Perjuangan Joko Widodo yang meminta pendapat masyarakat terkait nama-nama yang akan dipilih mengisi kabinet.

"Begitu Pak Jokowi ditetapkan sebagai presiden terpilih, itu juga hak beliau, hak sepenuhnya dari seorang presiden terpilih untuk menyusun kabinet dengan cara meminta masukan dari masyarakat luas. Tidak perlu diributkan apa yang dilakukan itu," ujar SBY.

Presiden mengaku sejak dulu pun ia melakukan hal yang sama dalam memilih orang-orang yang mendampinginya di pemerintahan. Hanya saja caranya sedikit berbeda. Termasuk untuk memilih cawapresnya di 2009, Presiden mengaku, menggunakan bantuan dari tiga lembaga survei terpercaya untuk membantunya mendapatkan pendapat masyarakat. 

"Dari situ saya tahu mana yang paling disukai oleh rakyat kita tentu dengan kriteria yang ditentukan. Itu pengalaman saya. Pak Jokowi sekarang memilih cara seperti itu, kita hormati," sambung SBY.

Meski demikian, SBY tetap mengingatkan agar Jokowi bersiap-siap atas konsekuensi jika ia meminta pendapat masyarakat dalam memilih menteri di kabinet. Pasalnya, akan muncul pro dan kontra di tengah masyarakat.

"Masyarakat pasti ada yang tidak puas, dengan calon yang diusulkan, direkomendasikan. Sehingga sebagai seorang sahabat, Pak Jokowi harus menjelaskan pada publik mengapa memilih si A dan tidak si B. Itu konsekuensi dari apa yang terjadi sekarang ini," tegas Presiden SBY. (flo/jpnn)


JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan semua calon presiden berhak menggunakan berbagai cara untuk mengumpulkan usul nama-nama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News