Pemerintah Dinilai Tak Serius Jalankan Program B10
jpnn.com - JAKARTA - Program biodiesel yang digadang-gadang sebagai alternatif solusi mencegah jebolnya BBM subsidi, dinilai tidak dijalankan secara serius oleh pemerintah.
Dari target sebesar 4,6 juta kiloliter penggunaan biodisel B10, hingga semester I tahun ini, hanya terealisasi tidak sampai separohnya.
Program B10 adalah pencampuran BBN sebesar 10 persen yang dimulai sejak September 2013 hingga akhir 2015. Sedangkan pada awal 2016 akan diterapkan pencampuran biodiesel sebesar 20 persen (B20).
“Ini menjadi pertanyaan besar terhadap keseriusan pemerintah akan penggunaan biodiesel,” ujar Direktur Pengkajian Energi Universitas Indonesia Iwa Garniwa saat dihubungi wartawan, Senin (11/8).
Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah berupaya menghemat pemakaian BBM bersubsidi, mengingat ketersediaan BBM bersubsidi diperkirakan akan ‘pas-pas-an’.
Hal ini terungkap setelah dalam semester I tahun ini telah tersalurkan sebanyak 22,9 juta kiloliter atau naik 1,3 persen jika dibandingkan dengan realisasi penyaluran pada periode yang sama tahun lalu.
Pemerintah terus berupaya agar kuota BBM bersubsidi tidak melebihi kuota yang sudah ditetapkan Pemerintah bersama DPR yakni sebesar 46 juta kiloliter.
Selain pembatasan pembelian solar bersubsidi, upaya lain mengurangi konsumsi BBM bersubsidi dengan menggelar program pengembangan energi alternatif berupa biodiesel, bahan bakar nabati (BBN) yang dicampurkan ke BBM .
JAKARTA - Program biodiesel yang digadang-gadang sebagai alternatif solusi mencegah jebolnya BBM subsidi, dinilai tidak dijalankan secara serius
- Menko Airlangga Ungkap Kebijakan Anti-Deforestasi Ditolak Kelompok Bipartisan AS
- Starventure Hadir di Indonesia, Buka Jalan Bagi Bisnis & Startup Tahap Awal
- Pelita Air Buka Rute Baru Penerbangan Jakarta - Kendari PP, Cek Jadwalnya di Sini
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru
- Hindari Jeratan Pinjol Ilegal, UOB Dukung Terciptanya Budaya Keuangan yang Sehat