Investasi KEK Terkendala Insentif
jpnn.com - MANADO - Sejak diresmikan beberapa waktu lalu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung sudah banyak dilirik investor. Sayangnya, investor belum berani bertindak lebih jauh. Pasalnya, pemerintah pusat belum memberikan kepastian soal insentif yang akan diberikan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Olvie Atteng menyampaikan, pihaknya kini memang tengah membahas masalah tersebut. Sebagai salah satu syarat KEK, hal ini memang perlu diperhatikan.
"Sudah ada sekira dua puluhan investor yang menyatakan minatnya untuk berinvestasi di kawasan ini," beber Olvie.
Investor ini secara intensif berkomunikasi dengan pihaknya. "Mereka terus berkoordinasi terkait kemudahan perizinan,"Â kata birokrat Pemprov ini.
Hal serupa diungkapkan pengurus KEK lainnya Dr Joubert Maramis. Doa mengatakan KEK masih menghadapi masalah terkait insentif dari kementerian semisal pajak penghasilan (PPn), pajak penghasilan (PPh), pajak impor dan ekspor yang belum rampung. "Padahal ini adalah syarat utama KEK,"Â imbuhnya.
Hal lain disampaikan Joubert, infrastruktur dasar KEK masih baru dianggarkan di masing-masing SKPD. "Jadi setiap SKPD ada anggaran penunjang KEK,"Â katanya.
Saat ditanya terkait dewan KEK, ia mengatakan masih menunggu keputusan presiden. Dan kalau berjalan baik, ia yakin tahun depan pasti di-launching. Olvie sendiri mengatakan dalam waktu dekat akan ada kunjungan kementerian membahas masalah ini.(manado post/jpnn)
MANADO - Sejak diresmikan beberapa waktu lalu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung sudah banyak dilirik investor. Sayangnya, investor belum berani
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pindah Lokasi, Tulola Hadirkan Koleksi Lengkap dan Layanan Konsultasi di Plaza Indonesia
- Indeks Konsumen Digital Dukung Capaian Indonesia Emas 2045
- Mengenal Locater, Perangkat Tracker dengan Teknologi Canggih, Sebegini Harganya
- Didimax Gelar Trader Fest 2024, Berhadiah Emas hingga Mercedes Benz
- Luar Biasa, Deliveree Raih 2 Penghargaan Terbaik
- Pelita Air Dukung Kelancaran Angkutan Lebaran 2024, Sediakan 273 Ribu Kursi Penerbangan