Kemacetan Mudik 2015 Geser ke Perbatasan Jateng

Kemacetan Mudik 2015 Geser ke Perbatasan Jateng
Kemacetan Mudik 2015 Geser ke Perbatasan Jateng

JAKARTA - Korlantas Polri menyiapkan strategi baru untuk mengamankan arus mudik pada 2015. Hal itu menyusul kemungkinan selesainya sejumlah infrastruktur jalan. Terutama, jika tol Cikampek-Palimanan sudah bisa beroperasi. Pihaknya juga menyiapkan tim khusus untuk mengurai kemacetan di jalur tengah Jawa Timur.
    
"Penumpukan kendaraan nanti tidak lagi di Jomin, melainkan menjelang Cirebon dan Indramayu," ujar Wakakorlantas Brigjen Sam Budigusdian saat berbincang dengan Jawa Pos kemarin.

Pihaknya akan menggeser personel pengurai ke kawasan tersebut, terutama ke Pejagan dan Palimanan.

Pengamanan mudik tahun depan tidak akan terfokus hanya pada jalur pantura. Jalur tengah dan selatan akan diperkuat seiring rampungnya sejumlah infrastruktur jalan. Sehingga, para pemudik akan punya lebih banyak alternative menghindari kemacetan.
    
Menurut Sam, perkembangan pengerjaan tol Trans Jawa akan sangat berpengaruh bagi sistem pengamanan arus mudik. Jalan tol Cikampek-Palimanan merupakan salah satunya. Semakin lama, titik kemacetan akan bergeser ke Jawa Tengah. Sebab, di Jawa Barat sudah ada jalan tol yang bisa mengurangi kepadatan.
    
Mantan Dirlantas Polda Jatim itu menuturkan, pihaknya juga akan memberi perhatian lebih pada provinsi Jatim. Terutama, di jalur tengah yang menjadi jalur utama dari Surabaya ke Jateng, maupun jalur selatan yang merupakan jalur wisata dari Surabaya ke Malang.
    
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan pihaknya, jalur yang perlu perhatian khusus. Dimulai dari Mojoagung, Jombang, Mengkreng, Saradan, hingga Ngawi dan perbatasan Jatim-Jateng.

"Kami lihat di sana butuh kekuatan signifikan dan tim pengurai," lanjutnya. Karena itu, tim pengurai akan difokuskan ke jalur tersebut, selain tentunya jalur wisata arah Malang.
    
Dia menjelaskan, untuk mengurangi kepadatan di jalur tengah Jatim sebenarnya bisa dimulai dari pemudik. Ada jalur alternatif menuju Ngawi, yakni melalui Lamongan, Bojonegoro, lalu belok ke selatan.

Namun, karena terbiasa melewati jalur tengah, kebanyakan pemudik enggan menggunakan jalur alternatif. Padahal, selisih jarak tempuhnya hanya sekitar 10 kilometer.
    
Pihaknya akan segera mengajukan beberapa usulan ke pemerintah untuk melengkapi infrastruktur. Selain rambu-rambu oleh Kemenhub dan perbaikan jalan oleh kementerian PU, pihaknya juga akan mengusulkan untuk memperbanyak CCTV di jalur tengah dan selatan.
    
Dia juga meminta agar pemerintah juga fokus terhadap arus balik. Selama ini, pemerintah terlalu fokus pada arus mudik. Begitu H+1 lebaran, sebagian personel mulai ditarik. Padahal, arus balik tahun ini sudah terbukti jauh lebih parah dibandingkan arus mudik. "Anggarannya juga harus lebih bagus, dan perlengkapan personal harus lebih komplet," tambahnya.
       
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memperhitungkan kemacetan akan pindah ke Jawa Tengah. Kemenhub dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan melakukan perbaikan di jalur-jalur lebaran. Baik itu jalur  utama seperti lintas selatan dan pantai utara (pantura) dan jalur tengah.
       
Dirjen Perhubungan Darat soeroyo Alimoeso mengatakan pihaknya sudah ada kesepakatan dengan Kementerian PU untuk mengatasi sumber kemacetan. Salah satunya adalah perlintasan sebidang. Menurut dia, ada dua skema untuk mengatasi perlintasan sebindang. "Akan kami bangun elevated. Atau jika di tengah kota akan dibangun fly over," jelasnya.
       
Selain itu keberadaan pasar tumpah juga ditangani. Soeroyo mengatakan Kemenhub meminta pemda untuk mulai memindah pintu masuk pasar. Sehingga tidak mengarah langsung ke jalan.

Cara lain mengatasi pasar tumpah yakni dengan membuat jalan lingkar di sekitar pasar itu. "Sehingga lalu-lintas bisa dialihkan. Tidak lewat di depan pasar," paparnya.
       
Dia menambahkan, solusi yang lain yakni dengan memanfaatkan semua jalur yang ada. Baik itu jalan nasional dan jalan milik pemda atau pemkot. Soeroyo mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemda.

"Jalur itu harus segera diperbaiki sejak awal tahun 2015. Sehingga ketika mudik bisa langsung digunakan," terangnya.       
       
Lebih lanjut, jika semua pekerjaan itu dikerjakan dengan baik, Soeroyo mengaku dia memprediksi tidak akan ada kemacetan. Namun, untuk kepadatan masih akan terjadi.

"Seperti jalan ke Bandung. Jika weekend padat karena semua ke Bandung. Sedangkan hari biasa lengang," katanya. (byu/aph)


JAKARTA - Korlantas Polri menyiapkan strategi baru untuk mengamankan arus mudik pada 2015. Hal itu menyusul kemungkinan selesainya sejumlah infrastruktur


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News