Pikap Angkut 17 Orang Tabrak Pohon, 2 Pemain Bola Tewas

Pikap Angkut 17 Orang Tabrak Pohon, 2 Pemain Bola Tewas
Pikap Angkut 17 Orang Tabrak Pohon, 2 Pemain Bola Tewas

jpnn.com - BANYUWANGI – Imbauan tidak mengangkut penumpang dengan mobil bak terbuka rupanya kurang mempan. Masih ada yang nekat bepergian dengan kendaraan yang mestinya hanya dimuati barang itu. Salah satunya, rombongan pemain bola dan suporter dari Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Minggu kemarin (17/8) mobil bak terbuka yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Dua orang langsung tewas.

Siang sekitar pukul 11, rombongan berangkat menuju Desa Sumber Kencono, Kecamatan Wongsorejo, untuk bertanding sepak bola. Mereka menggunakan mobil bak terbuka yang dikemudikan Yosef Anggoro, 19. Mobil Daihatsu Grand Max keluaran 2013 itu mengangkut 17 orang. Sebagian besar duduk di bak belakang.

Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, musibah terjadi saat mobil bernopol DK 9950 AN tersebut melaju dari arah barat dengan kecepatan tinggi. Namun, mobil itu mendadak oleng ke kanan. Kendaraan roda empat tersebut nyaris menabrak sadeng (tiang listrik) di sisi kanan jalan. Sejurus kemudian, mobil itu banting setir ke kiri. Namun, pengemudi asal Dusun Tapak Lembu, Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, tersebut diduga tidak menguasai kemudi sehingga menabrak pohon mahoni di kiri jalan.

Benturan keras itu mengakibatkan para penumpang di bak belakang terpental. Bahkan, dua penumpang yang duduk di bak belakang tidak berkutik dan meregang nyawa dengan bersimbah darah. Penumpang lain juga terluka. Termasuk, dua pemain Persewangi Muda, yaitu Nanang ’’Sinyo’’ dan Sampurno. Namun, dua pemain yang berkiprah di Liga Nusantara itu tidak terluka parah.

Dua orang korban yang meninggal adalah Dafi Layang, 20, dan Muhammad Abdul Halim, 17. Keduanya merupakan warga Dusun Sawahgede, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu. Sementara itu, hingga kemarin sore, korban luka berat yang masih dirawat di RS Al Huda Kecamatan Gambiran adalah Nanang Mulyadi, 18, warga Dusun Tojo, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu. Ada juga Maswito, 17, yang beralamat di Dusun Tojolor, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu. Pemain lain yang terluka berat adalah Wahid Alfiyan, 17, warga Dusun Awu Awu, Desa Temuasri, dan Bagus, 17, warga Dusun Grembyang, Desa Temuasri, Kecamatan Sempu.

Mayoritas korban berada di bak belakang mobil tersebut sehingga evakuasi tidak berlangsung rumit. Berbeda dengan evakuasi dua korban di jok depan yang cukup lama. Bahkan, seorang korban perempuan yang duduk di jok depan terjepit bodi yang penyok. Karena itu, evakuasi berlangsung 1,5 jam. Tersiar kabar bahwa sopir tidak cukup ahli dalam mengemudi.

Camat Singojuruh Nanik Machrufi yang datang ke lokasi setelah kecelakaan menyatakan sangat menyayangkan kejadian nahas tersebut. Apalagi, musibah itu justru menimpa rombongan pemain yang masih muda. Karena itu, Camat Nanik mengimbau aparat kepolisian lebih tegas dalam menindak pengendara yang tidak taat aturan. ’’Human error saja, polisi harus menindak tegas aturan berkendara agar tidak terjadi seperti ini. Untungnya, tadi ambulans puskesmas on call,’’ jelasnya.

Polisi bergerak cepat ke lokasi kejadian. Setelah evakuasi, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga merilis data korban dalam kecelakaan tunggal tersebut. Kanitlaka Polres Banyuwangi Iptu Sumono menegaskan, mobil itu murni mengalami kecelakaan tunggal. ’’Tidak ada kendaraan lain,’’ ujarnya di lokasi kejadian Minggu (17/8).

BANYUWANGI – Imbauan tidak mengangkut penumpang dengan mobil bak terbuka rupanya kurang mempan. Masih ada yang nekat bepergian dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News