Bakteri Usus Bisa Merusak Diet

Bakteri Usus Bisa Merusak Diet
Bakteri Usus Bisa Merusak Diet

jpnn.com - KEMAUAN mungkin bukan satu-satunya penghalang yang mengancam seseorang untuk melakukan diet sehat. Sebuah studi yang dilakukan peneliti dari University College San Francisco, Arizone State University dan University of New Mexico menemukan bahwa bakteri usus bisa merusak program diet seseorang dengan cara bakteri mengirimkan sinyal ke tubuh sehingga seseorang akan merasa lapar secara terus menerus.

Usus berisi sejumlah besar jenis bakteri, yang makan dari lemak dan gula dalam makanan yang kita makan. Dokter Carlo Maley, penulis yang sesuai pada penelitian itu, mengatakan, "Beberapa bakteri meningkatkan keinginan seseorang untuk makan makanan berlemak, sementara bakteri lain meningkatkan keinginan seseorang makan makanan manis. Nah, Bakteri dalam usus ini bersifat manipulatif," kata peneliti Dr. Carlo Maley, seperti dilansir laman Daily Mail, Rabu (27/8).

Karena usus terkait dengan sistem kekebalan tubuh, sistem endokrin dan sistem saraf, sinyal tersebut dapat mempengaruhi fisiologis dan respon perilaku seseorang. Penelitian menunjukkan bakteri usus dapat mempengaruhi keputusan makan melalui saraf vagus, yang menghubungkan 100 juta sel saraf dari saluran pencernaan ke dasar otak.

"Mikroba memiliki kapasitas untuk memanipulasi perilaku dan suasana hati melalui mengubah sinyal saraf pada saraf vagus, mengubah reseptor rasa, memproduksi racun untuk membuat kita merasa buruk, dan melepaskan zat kimia untuk membuat kita merasa baik," kata peneliti lain Dr. Athena Aktipis.

Penelitian ini telah menyebabkan para peneliti menyimpulkan untuk menghindari hal ini maka sebaiknya anda mengubah gaya hidup dan suasana anda, sehingga hal ini dapat secara aktif mengendalikan bakteri yang hidup dalam usus. (fny/jpnn)


KEMAUAN mungkin bukan satu-satunya penghalang yang mengancam seseorang untuk melakukan diet sehat. Sebuah studi yang dilakukan peneliti dari University


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News