Perumahan Jadi Masalah Serius Pemerintahan Jokowi-JK
jpnn.com - JAKARTA -- Pemerintah yang baru diharapkan dapat menangani masalah perumahan secara serius mengingat kebutuhan papan untuk masyarakat terus meningkat setiap tahunnya. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat mendorong industrialisasi perumahan agar ketersediaan rumah untuk masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
“Masalah perumahan di Indonesia harus ditangani secara serius oleh pemerintah Indonesia ke depan. Sebab hingga saat ini kebutuhan akan papan terus meningkat sedangkan pasokannya belum optimal,” ujar Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz dalam keterangan persnya, Kamis (28/8).
Dikatakan, pemerintah jangan hanya fokus memenuhi kebutuhan sandang dan pangan saja tapi juga harus memperhatikan masalah papan untuk masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah. Sebab, dengan terpenuhinya papan yang layak huni secara tidak langsung juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sejak Indonesia merdeka tahun 1945 hingga saat ini pemerintah selalu menghadapi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan khususnya di sektor perumahan. Ketidakmampuan pemerintah untuk menyediakan rumah layak huni dengan harga terjangkau menyebabkan pasokan rumah tidak mampu mengejar jumlah kebutuhan rumah masyarakat," bebernya.
Ditambahkannya, pemerintah perlu mengelompokkan penanganan masalah perumahan menjadi dua yakni perumahan di desa dan perkotaan. Selain itu pemerintah perlu memberikan penyuluhan tentang rumah sehat bagi masyarakat di desa dan membangun hunian vertikal untuk masyarakat yang tinggal di perkotaan. (esy/jpnn)
JAKARTA -- Pemerintah yang baru diharapkan dapat menangani masalah perumahan secara serius mengingat kebutuhan papan untuk masyarakat terus meningkat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bank Mandiri Taspen Umumkan Para Pemenang Undian Bertabur Hadiah Rp900 Juta
- Lewat Inovasi Angkutan Open Side Container, KAI Logistik Tingkatkan Performa
- Barang Impor Murah Jadi Masalah, Pemerintah Perlu Lakukan Hal Ini
- Tebar Berkah Ramadan, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kabel Fiber Optik dari KEK Kendal
- Perputaran Uang Selama Idulfitri Diperkirakan Mencapai Rp 157,3 Triliun