Classy dalam Gaya Smart Casual

Classy dalam Gaya Smart Casual
Classy dalam Gaya Smart Casual

jpnn.com - SURABAYA – Tidak boleh takut bergaya smart casual. Anda tidak lantas akan menjadi sangat formal dan kolot. Sebaliknya, busana itu justru membuat Anda lebih stylish, cerdas, dan dinamis. Bahkan, saat ini gaya tersebut mulai menjadi alternatif pilihan fashion bagi anak muda.         

Abraham Setiawan dan Alexander Evan misalnya. Mereka mulai asyik dengan busana smart casual sebagai gaya hidup. Meski tidak setiap hari memakai style tersebut, keduanya kerap mengaplikasikan smart casual dalam kegiatan santai maupun jalan-jalan. ’’Lebih keren dilihat,’’ ujar Setiawan.

Selain terlihat lebih keren, busana smart casual memberi nilai prestise yang tinggi. Dengan demikian, si pemakai terlihat lebih berkelas. Gaya smart casual di Surabaya belum terlalu eksis. Sebab, masih banyak orang bergaya smart casual yang takut dikatakan terlalu formal.

”Di negara Barat, smart casual sudah menjadi lifestyle. Di Indonesia masih sedikit yang mengikuti tren tersebut. Banyak yang belum percaya diri,’’ ungkap pria yang juga berprofesi sebagai fashion designer spesialis jas sekaligus founder Bie Hin tersebut.

Menurut Setiawan, saat ini masih banyak orang yang salah kaprah dalam memahami antara blazer dan jas. Menurut Setiawan, ada tiga jenis busana dengan menggunakan jas. Yaitu, suit, tuksedo, dan smart casual.

Suit adalah setelan jas yang sering digunakan untuk busana formal kerja. Modelnya lebih terlihat tua dan kurang modis. Tuksedo digunakan untuk ke pesta. Cara membedakan busana tuksedo adalah berkancing satu dan dibungkus kain serta berbahan wool kelas tinggi. Warna hitam di kerah lebih mengkilap sehingga terkesan gagah dan tegap. Kemeja yang digunakan juga khusus dengan kerah yang memiliki tempat untuk dasi kupu-kupu. ’’Tuksedo terkesan klasik dan mewah,’’ ujarnya.

Smart casual lebih luwes dan bisa dikombinasi dengan style modern lainnya. Untuk gaya busana tersebut, yang digunakan bukanlah jas, melainkan blazer. Bentuknya memang serupa, tetapi bukan merupakan setelan jas.

Salah satu contoh gaya smart casual adalah memadupadankan blazer dengan kemeja dan celana jins panjang atau pendek. Jika ingin menggunakan celana kain, yang perlu diperhatikan adalah warna yang berbeda dengan blazer. Tujuannya memberi kesan santai dan tidak terlalu kaku.

SURABAYA – Tidak boleh takut bergaya smart casual. Anda tidak lantas akan menjadi sangat formal dan kolot. Sebaliknya, busana itu justru membuat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News