Ketika Anak-Anak Menjadi Pelaku Kejahatan

Dulu Dominan Pencabulan, Kini Makin Beragam

Ketika Anak-Anak Menjadi Pelaku Kejahatan
DIPERLAKUKAN KHUSUS: Dua bocah yang ditangkap polisi karena melakukan kejahatan jalanan. Usia mereka belum genap 18 tahun.(Guslan Gumilang/Jawa Pos)

jpnn.com - KRIMINALITAS bukan lagi domain orang-orang dewasa. Makin banyak anak yang justru bertindak kejahatan.

*****

Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dunia belajar. Mempelajari segala hal positif dan mengetahui hal negatif. Dengan begitu, kelak mereka bisa menjadi manusia yang matang dalam menjalani kehidupan. Sebab, mereka tahu mana saja yang seharusnya dilakukan dan hal apa saja yang tidak sepantasnya dilakukan.

Kenyataannya, tidak semua anak menjalani dunia seperti itu. Tidak sedikit di antara mereka berbuat tindakan yang sebelumnya hanya melibatkan orang dewasa: pelanggaran hukum. Dalam bahasa hukum, anak-anak adalah mereka yang belum berusia 18 tahun. Bahkan, dari hari ke hari, kian banyak saja yang terlibat pelanggaran hukum.

’’Data di kami memang cukup menyedihkan. Angka pelaku tindak kriminal di bawah umur makin banyak ketimbang tahun lalu,’’ ungkap Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono.

Berdasar catatan polisi, sepanjang 2013, ’’hanya’’ 17 anak yang terlibat pelanggaran hukum. Dari jumlah tersebut, pelanggaran paling dominan berkaitan dengan pencabulan. Jumlahnya hampir 80 persen.

Tahun ini pencabulan oleh anak-anak juga masih tinggi. Secara persentase, angkanya tidak berbeda jauh dengan tahun lalu. Tetapi, dari sisi angka, jumlahnya naik drastis. Hingga Agustus lalu, polisi mencatat ada 18 anak yang terlibat kasus pencabulan.

Itu baru pencabulan. Berdasar data di kepolisian, sampai Agustus lalu, jumlah anak-anak yang terlibat tindak pelanggaran hukum mencapai 36. Baru sampai Agustus, jumlahnya mencapai dua kali lipat daripada tahun lalu.

KRIMINALITAS bukan lagi domain orang-orang dewasa. Makin banyak anak yang justru bertindak kejahatan. ***** Dunia anak-anak adalah dunia bermain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News