Kenalkan Uang pada Kehidupan Sehari-hari Anak

Kenalkan Uang pada Kehidupan Sehari-hari Anak
Kenalkan Uang pada Kehidupan Sehari-hari Anak

jpnn.com - SEJAK dini konsep uang seharusnya dikenalkan kepada anak. Ligwina Hananto, seorang perencana keuangan independen, berpendapat bahwa mengelola uang adalah life skill yang memang harus dimiliki. Sebab, mau tidak mau, uang sebagai alat tukar menjadi bagian dari hidup.

Balita biasanya belum paham betul tentang uang. Tapi, kelompok itu sudah tahu keberadaan uang dan fungsinya sebagai alat pembayaran. ’’Mungkin belum perlu diajak berbelanja, tetapi perlu diceritakan bagaimana membayarkan sejumlah uang di warung untuk membeli sesuatu. Sedangkan di usia sekolah dasar, anak sudah paham betul tentang uang dan dia perlu belajar berbelanja,’’ ungkap CEO QM Finance tersebut.         

Perkenalan dengan uang, terutama untuk anak usia sekolah dasar, menurut Ligwina, bisa menggunakan teknik BBM (berbelanja, beramal, dan menabung). ’’Tiga fungsi ini penting untuk diketahui anak sehingga dia tidak hanya tahu satu fungsi. Misalnya, anak rajin menabung, tetapi tidak tahu berbelanja atau beramal tentu akan sangat timpang,’’ jelasnya.

Menurut pengalamannya, banyak orang tua yang mengingatkan anak agar menabung, tetapi lupa mengajarkan tentang berbelanja. ’’Sehingga saya sering bertemu orang dewasa di usia 35 tahun ke atas yang sulit menabung karena uangnya keburu habis untuk berbelanja yang tidak terkendali,’’ ungkapnya menyayangkan.

Sarannya, untuk mengajari anak berbelanja, yang paling sederhana adalah membiarkan mereka turut melihat menu di restoran atau berbelanja bulanan di pasar/supermarket. ’’Biarkan anak terlibat dalam pengambilan keputusan berbelanja,’’ imbuh alumnus Curtin University of Technology, Perth, Western Australia, tersebut. Memilih apa dan mengapa, orang tualah yang harus menjelaskan.

Setelah berbelanja, ingatkan anak agar menyisihkan uang untuk diamalkan. Setelah berbelanja dan beramal, anak tidak akan terlalu berkeberatan untuk menabung. Meminta anak menabung terus-menerus akan membuatnya menjadi kikir. Proses menabung itu penting karena mengajak anak menunggu. Menunggu akan membuat anak bisa menahan diri.

Ligwina mencontohkan pola hidup yang dirinya terapkan kepada dua buah hatinya, Azra, kelas VII SMP, dan Dena, kelas V SD. Mereka terbiasa mendapat uang saku setiap Jumat. Lalu, mereka mengelola sendiri uang tersebut untuk berbelanja makanan di kantin sekolah, beramal saat salat Jumat di sekolah, dan menabungkan sisanya. ’’Hingga pulsa telepon genggam pun perlu dia atur sendiri,’’ jelasnya.

Selanjutnya, belajar tentang uang tidak melulu belajar soal hitung uang. ’’Justru kesempatan belajar tentang uang ini membuat kita bisa mengajarkan nilai-nilai penting dalam hidup,’’ ungkap perencana keuangan yang juga aktif di Twitter @mrshananto itu.

SEJAK dini konsep uang seharusnya dikenalkan kepada anak. Ligwina Hananto, seorang perencana keuangan independen, berpendapat bahwa mengelola uang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News