Dulu Sering Banjir, Sekarang Dikunjungi Turis Asing

Dulu Sering Banjir, Sekarang Dikunjungi Turis Asing
KEKOMPAKAN KAMPUNG: Warga Wonokitri RW 2 kerap berseragam baju adat dalam berbagai acara. Foto: Dipta Wahyu/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - Kampung Wonokitri RW 2, Kelurahan Pakis, terbilang unik. Selain asri dengan berbagai tanaman di sepanjang jalan, kampung itu nyeni. Relief dan lukisan mewarnai pagar dan dinding rumah warga. Pemberdayaan ekonominya juga patut diacungi jempol.

 

Laporan Khafidlul Ulum, Surabaya
============================

 

GANG Wonokitri I terbilang cukup sempit. Jalan selebar 3 meter itu hanya bisa dilewati sepeda motor. Meski demikian, banyak orang yang tertarik saat melintas di depannya. Gapura yang berdiri tegak di pintu masuk ganglah yang menarik perhatian orang.

”Beberapa turis pernah mampir karena tertarik dengan gapura yang unik,” jelas Ketua RT 3 RW 2 Wonokitri, Kelurahan Pakis, Amir Inanto saat ditemui di kampung tersebut Sabtu lalu (6/9).

Untuk masuk ke gang kampung, setiap orang harus melintasi jembatan. Jembatan Kampung Wonokitri itu berbeda dengan jembatan kebanyakan. Jembatan berhias. Pagar jembatan penuh relief yang beraneka ragam. Ada yang berbentuk jangkar, bunga, dan naga. Warnanya juga bermacam-macam. Yang paling mendominasi adalah kuning emas.

Di atas pagar jembatan, terdapat pot bunga permanen yang menjadi satu kesatuan dengan pagar. Enam lampu jalan menghiasi bagian atas jembatan itu. Tiga di kanan, tiga di kiri. Setiap tiang lampu tersebut berhias patung naga.

Kampung Wonokitri RW 2, Kelurahan Pakis, terbilang unik. Selain asri dengan berbagai tanaman di sepanjang jalan, kampung itu nyeni. Relief dan lukisan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News