Penggalian Candi Kuno Diperkirakan dari Mataram Kuno Terkendala
jpnn.com - PATI - Proses eskavasi (penggalian, Red) yang dilakukan tim peneliti dari Balai Arkeologi (Balar) Jogjakarta terhadap temuan situs bangunan candi di areal persawahan milik warga Dukuh Mbuloh, Desa/Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati ternyata tidak berjalan mulus.
Selain kondisi bangunan tertimbun tanah yang sudah tak berbentuk, tim ekskavasi mengaku leluasa melakukan penelitian. Karena benda yang diekskavasi berada di lahan milik warga.
"Proses ekskavasi memang masih berjalan dan sayangnya ada beberapa benda penting dari struktur bangunan yang hilang, sehingga menyulitkan proses identifikasi yang kami lakukan," ujar Rita Istari, Ketua Tim Ekskavasi Balar Jogjakarta, seperti dilansir Pati Ekspres (JPNN Grup).
Rita mengakui proses ekskavasi memang menemukan sejumlah kendala. Di antaranya banyak benda temuan seperti bata kuno peninggalan Kerajaan Mataram Hindu dimanfaatkan warga untuk bahan bangunan. “Hal itu akibat ketidaktahuan warga sekitar lokasi,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Rita, ada salah satu arca yang sudah dilapisi semen oleh warga setempat. Karena itu sangat menyulitkan tim peneliti untuk melakukan identifikasi, karena bentuk aslinya sudah berubah.
"Lahan yang diekskavasi berada pada areal sawah milik warga. Jadi kami tidak berani semena-mena melakukan eksploitasi pada lahan tersebut," terangnya.
Meski tujuannya hanya untuk penelitian dan identifikasi, namun Tim Balar Jogjakarta tetap menjaga kode etik. Dari hasil ekskavasi sementara, temuan bangunan kemungkinan peninggalan dari masa Mataram Hindu, yaitu pada abad ke VIII Masehi.
Dalam sejarah kerajaan di Indonesia khususnya di tanah Jawa, pada abad itu merupakan masa kejayaan Kerajaan Medang atau Mataram Kuno.
PATI - Proses eskavasi (penggalian, Red) yang dilakukan tim peneliti dari Balai Arkeologi (Balar) Jogjakarta terhadap temuan situs bangunan candi
- Pasukan TNI Tembak 2 Anggota OPM Pimpinan Egianus Kogoya
- Diplomasi Menjual Bahasa Indonesia Mendapat Momentum Menjelang Kunjungan Paus Fransiskus
- Biaya Fantastis Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta, Disebut karena Cagar Budaya
- Pro Kontra Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI, KPMI Justru Dukung, Ini Alasannya
- Besok, Usulan Perincian Kebutuhan PNS & PPPK 2024 Ditutup
- Senator Filep Dorong Stakeholder Awasi Realisasi Proyek Pembangunan di Papua Barat