Penerbangan Komersial Hanya Tertunda Sesaat

Penerbangan Komersial Hanya Tertunda Sesaat
Penerbangan Komersial Hanya Tertunda Sesaat

jpnn.com - SURABAYA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko tidak menyia-nyiakan kesempatan mengklarifikasi kabar yang menyudutkan institusinya.

Dia kembali meluruskan pemberitaan seputar potensi gangguan penerbangan sipil di Bandara Juanda yang terimbas rangkaian demo udara HUT Ke-69 TNI awal Oktober nanti. Moeldoko menegaskan, selama kegiatan HUT, penerbangan hanya tertunda sesaat.
 
"Penggunaan (landasan, Red) bergantian beberapa menit. Lepas lagi, digunakan lagi, dan begitu seterusnya," tegas Moeldoko di sela-sela penyambutan peserta lomba lari 10 kilometer HUT TNI di Makodam V/Brawijaya kemarin (14/9).

Perwira tinggi bintang empat kelahiran Kediri itu yakin pengoperasian bandara teramai kedua di Indonesia tersebut bisa berjalan sesuai rencana.
 
Mantan KSAD itu beralasan, pesawat TNI tidak berangkat hanya dari Juanda. Dua pangkalan udara (lanud), Abdulrachman Saleh, Malang, dan Iswahjudi, Madiun, membuat frekuensi pergerakan pesawat di Juanda berkurang. Itu melegakan penerbangan sipil atau komersial yang bisa dikondisikan sebagaimana kesepakatan.
 
Moeldoko berharap pengguna jasa penerbangan tidak panik. Sekalipun pesawat TNI mulai memadati Juanda akhir September ini, slot penerbangan tetap diprioritaskan untuk penerbangan sipil.
 
Hanya, pada puncak acara HUT pada Selasa (7/10), dia meminta masyarakat memahami perlunya gelar alutsista (alat utama sistem persenjataan) unsur udara.
 
Lantaran HUT berlokasi di atas Mako Armada RI Kawasan Timur (Armatim), dia yakin udara di atas Juanda bisa digunakan penerbangan sipil pada jam-jam tertentu. "Saya minta pengertian masyarakat agar tidak salah mengerti," tegas mantan panglima Divisi 1/Kostrad itu.
 
Kepala Dinas Penerangan Armatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir yang ketempatan menghelat HUT TNI tidak menampik bahwa formasi flypass pesawat tiga angkatan yang melintas di seberang Dermaga Madura atau di atas Selat Madura berdurasi 10 menit. Namun, persiapan ratusan pesawat yang diterbangkan dari tiga tempat membutuhkan rentang waktu yang panjang.
 
Sebagai gambaran, saat kegiatan HUT Puspenerbal pertengahan Juni lalu, Bandara Juanda ditutup sekitar sejam. Bandara ditutup untuk demonstrasi dua pesawat tempur F-16 yang melintas. Manuver pesawat yang take off dan landing di Madiun itu membuat langit Jatim harus steril.
 
Penerbangan menuju dan dari Juanda close sementara. Selama penutupan sejam, Otorita Bandara Wilayah III Surabaya menerbitkan notam (notice to airmen) ke seluruh stakeholder terkait penutupan secara terbatas tersebut. Menurut sumber internal Jawa Pos di Puspenerbal, tiga lokasi parkir pesawat ditetapkan karena lapangan terbang di Jatim yang laik terhitung minim.
 
Single runway di Juanda membuat mereka harus saling berbagi. Dalam sejarahnya, landasan di Juanda dibangun TNI-AL. "Belum ada lapter menunjang. Sekalipun Lapter Trunojoyo di Sumenep yang lebih dekat dibanding dari Madiun," terangnya.  Selain Trunojoyo, banyak lapter tersebar di Jatim.
 
Misalnya, Lapter Bawean, Gresik; Blimbingsari, Banyuwangi; Notohadinegoro, Jember; dan Grati, Pasuruan. Lapter terakhir diresmikan Kepala Staf TNI-AL Laksamana TNI Marsetio yang bersamaan dengan HUT TNI-AL pada 10 September lalu. Keterbatasan itu menjadi pekerjaan rumah pemerintah. (sep/c10/end)


SURABAYA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko tidak menyia-nyiakan kesempatan mengklarifikasi kabar yang menyudutkan institusinya. Dia kembali meluruskan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News