Usulkan Kabinet Jokowi-JK Bernama Kabinet Trisakti
jpnn.com - JAKARTA -- Keputusan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Senin (15/9 ) lalu untuk mempertahankan postur kabinet 34 menteri termasuk 3 menteri koordinator respon positif oleh Pusat Kajian (Pusaka) Trisakti. Pusaka Trisakti bahkan mengusulkan supaya kabinet pemerintahan Jokowi-JK nanti bernama "Kabinet Trisakti".
"Pusaka Trisakti mengusulkan nama “Kabinet Trisakti” agar "ruh" menteri-menteri Jokowi-JK nanti tidak lepas dari semangat ‘melompat untuk membangun kemandirian bangsa yang kondisi sekarang makin tak tentu arah," Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi, Rabu (16/9) pagi.
Fahmi mengatakan rakyat juga harus ditempatkan sebagai pemilik kedaulatan. Di mana ‘kedaulatan’ itu pula menjadi pijakan praktik sistem pelaksanaan pemerintahan Jokowi-JK.
Rakyat tidak sekedar hanya dilayani dalam pengertian kepentingan kinerja pemerintah dan Value For Money dan Cash Flow dalam pendekatan New Public Management (NPM). Selain itu juga rakyat tidak dilayani sebagaimana pelayanan diterapakan negara liberal dalam pendekatan New Public Service (NPS) yang menempatkan rakyat bagian agenda kesejahteraan sosial yang tak mampu diberdayakan
“Kabinet Jokowi-JK agar menempatkan intisari Pancasila yaitu gotong-royong dalam kerangka berpikir pelaksanaan pemerintahan," kata Fahmi.
Dia menegaskan kekuatan rakyat harus didorong bersama dalam kerangka berdikari dan berdaulat yang didorong produktivitasnya menjadi kekuatan nasional atau internasional yang berpijak kekuatan SDM dan SDA di dalam negeri.
Fahmi pun menyarankan, sebaiknya perubahan nomenklatur beberapa kementerian yang ada nanti semangat dan orientasinya memberdayakan potensi rakyat dan percepatan target visi-misi.
"Misalnya Kementrian Sosial diubah menjadi Kementrian Pembangunan Sosial atau Kementerian Pertanian menjadi Kementerian Produksi Pangan," ungkap Fahmi.
JAKARTA -- Keputusan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Senin (15/9 ) lalu untuk mempertahankan postur kabinet 34 menteri termasuk 3 menteri koordinator
- Ketua Masyarakat Adat di Simalungun Ditangkap, Aliansi Mengadu ke Kapolri
- Perkuat Perlindungan Hak Anak, Kemenag Teken MoU dengan UNICEF
- Meriahkan Ramadan, Sahabat Abraham Bagikan 18.000 Takjil di Jakarta Pusat dan Selatan
- Masuk Bursa Bacagub DKI Jakarta, Heru Budi: Hari Esok Penuh Misteri
- Bisakah Pasien Kanker Berpuasa di Bulan Ramadan, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
- Pemprov Jateng Kembali Galakkan Pasar Murah untuk Stabilkan Harga Pangan Menjelang Lebaran