Terdakwa Kasus JIS Mengaku Hanya Dijadikan Tumbal

Terdakwa Kasus JIS Mengaku Hanya Dijadikan Tumbal
Terdakwa Kasus JIS Mengaku Hanya Dijadikan Tumbal

jpnn.com - JAKARTA - Cleaning service (CS) ISS yang bekerja di Jakarta International School (JIS) yang menjadi terdakwa atas kasus pelecehan seksual kepada murid TK JIS masih kebigungan atas proses hukum yang dijalaninya. Sampai saat ini, dakwaan yang dituduhkan tak pernah diperbuat.

Saat berada di sel sementara Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (17/9) sambil menunggu sidang, keempat terdakwa masing-masing Virgiawan Amin, Agun Iskandar, Zaenal Abidin, dan Syahrial menceritakan kasus yang menimpanya.

Awan mengaku kalau dia dan teman-temannya sampai kini tidak tahu kenapa menjadi kambing hitam dalam kasus JIS. ”Awalnya saya dijemput di rumah. Saya diminta membersihkan sekolah yang di Jalan Pattimura,” ulas Awan.

Ternyata, bukan ke Jalan Pattimura, justru dibawa ke Polda Metro Jaya (PMJ), tepatnya di unit PPA. Setelah itu Awan ditinggal begitu saja. Setelah itu, Awan ditunjukan foto seorang anak seraya ditanya apakah Awan mengenal. ”Spontan saya langsung jawab tidak kenal karena memang tidak kenal,” aku Awan.

Setelah itu, keempat temannya, termasuk Azwar yang dikabarkan meninggal dunia akibat bunuh diri, dihadirkan juga. Dan saat ditanya apakah selama proses penyidikan mereka mendapatkan kekerasan fisik, Awan membenarkan. Demi meyakinkan pernyataan itu, Awan meminta Agun, Zaenal dan Sjahrial untuk bergabung dan menceritakan semuanya. Lalu, mereka secara bergantian menceritakan pengalaman tragis mereka.

”Saya pernah ditonjok, disabet pakai selang bahkan ditodong pistol. Saya dipaksa mengaku kalau saya dan teman-teman inilah yang melakukan kejahatan,” jelas Awan.

Dan, keterangan Awan diamini Zaenal yang mengaku sempat disundut rokok sampai disteples. ”Bahkan, saya dibanting seperti dismack down. Gara-gara itu, akhirnya saya jadi sulit bernafas,” ungkap Zaenal.

Dan mereka menjelaskan selama melakukan penyiksaan, orang-orang yang diidentifikasi sebagai ’penyidik’ selalu menggunakan sarung tangan. Sementara, mata Zaenal dan kawan-kawan tiap kali diperlakukan kasar kerap ditutup lakban hitam. ”Semua ditutup pakai lakban. Apa memang proses penyidikan seperti itu,” tanya Zaenal.

JAKARTA - Cleaning service (CS) ISS yang bekerja di Jakarta International School (JIS) yang menjadi terdakwa atas kasus pelecehan seksual kepada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News