Bangkit Begitu Bertemu Duda Beranak Tiga
jpnn.com - MASYARAKAT Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mungkin tidak akan pernah lupa kejadian sepuluh tahun lalu, tepatnya 26 Desember 2004. Hari itu bumi Serambi Makkah luluh lantak oleh gempa yang disertai tsunami hebat.
---------------
Laporan Ariski Prasetyo, Batam
--------------
Sedikitnya 173.741 orang tewas dan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal. Tidak sedikit yang akhirnya harus hidup sebatang kara karena anggota keluarganya menjadi korban keganasan tsunami.
Nah, salah seorang yang kehilangan seluruh keluarganya itu adalah Sulastri. Selain suami dan tiga anak, Sulastri kehilangan orang tua, saudara, dan keponakan-keponakan yang total berjumlah 15 orang.
Sulastri selamat dari maut karena saat itu bertugas sebagai dokter pendamping haji dari NAD. Dia pun hidup sebatang kara begitu pulang dari Tanah Suci.
’’Kejadian itu sangat menyedihkan. Saya kehilangan suami, anak-anak, serta keluarga saya,’’ ujar Sulastri ketika ditemui di Pusat Informasasi Haji (PIH) Kota Batam Minggu (14/9).
MASYARAKAT Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mungkin tidak akan pernah lupa kejadian sepuluh tahun lalu, tepatnya 26 Desember 2004. Hari itu bumi Serambi
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri