Jajal Aston Villa, Arsenal Berpotensi Macet Lagi

jpnn.com - BIRMINGHAM - Aston Villa sempat diprediksi menjadi salah satu kandidat tim yang terdegradasi pada akhir musim nanti. Selain karena perjalanan mereka yang terseok-seok pada musim lalu, tim asuhan Paul Lambert itu tidak melakukan banyak gebrakan di bursa transfer musim panas. Totalnya, mereka hanya menghabiskan GBP 7,5 juta untuk belanja amunisi baru. Nominal tersebut merupakan yang paling minim dari belanja seluruh kontestan Premier League musim ini.

Nah, mereka yang memprediksi Villa terdegradasi harus siap-siap gigit jari. Sebab, Lambert dan pasukannya justru bersaing dengan Chelsea di puncak klasemen Premier League. Villa belum tersentuh kekalahan dalam empat pertandingan Premier League dan sudah mengantongi sepuluh poin.

Fakta itu jelas membuat Arsenal harus lebih hati-hati saat melawat ke Villa Park malam nanti (tayangan langsung Indosiar/beIN Sports 3 pukul 21.00). Apalagi laju The Gunners di semua ajang sedang seret. Selain baru saja menuai kekalahan 0-2 dari Borussia Dortmund di Liga Champions pada Rabu (17/9), pasukan Arsene Wenger tersebut belum memetik kemenangan dalam tiga laga terakhir Premier League.

Perjuangan Arsenal pun semakin berat karena mereka masih dilanda krisis amunisi. Empat striker mereka, Olivier Giroud, Theo Walcott, Yaya Sanogo, dan Serge Gnabry masih dalam proses pemulihan cedera. Di lini pertahanan Nacho Monreal dan Mathieu Debuchi juga belum pulih. Bahkan, Debuchi diprediksi harus absen selama enam pekan karena cedera engkelnya lumayan parah. Untungnya, Jack Wilshere yang Rabu lalu sempat cedera pada engkel kanan kini sudah mulai membaik.

Performa pemain bintang The Gunners juga tengah redup. Bomber Danny Welbeck yang didatangkan dari Man­chester United hingga kini masih paceklik gol. Mesut Oezil juga mendadak kehilangan kreativitasnya di lapangan. Namun, Wenger meminta kritik terhadap Oezil dihentikan.

''Menurut saya, kritik kepada Oezil tidak adil. Oezil butuh beberapa bulan untuk kembali ke performa terbaik usai Piala Dunia lalu. Para fans harus sabar. Anda menginginkan pemain bisa menampilkan performa terbaik, namun tanpa menjadi satu kesatuan. Itu sangat mustahil,'' tutur Wenger kepada Daily Mail. (dra/c20/bas)