Tembak Mati Bandit Bantu Obati Sosiologis Massa

Tembak Mati Bandit Bantu Obati Sosiologis Massa
Tembak Mati Bandit Bantu Obati Sosiologis Massa

jpnn.com - DATA bandit di Surabaya yang hidupnya berakhir ditembus peluru panas petugas terus bertambah. Dalam setahun terakhir, setidaknya terdata 18 orang yang di-810 (istilah untuk tembak mati) oleh anggota kepolisian.

Sebagian besar adalah residivis kasus 3C. Yakni, pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor.

Ketegasan polisi menembak mati para penjahat kakap itu mendapat apresiasi dari Sri Setiadji, pemerhati sosial dari Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya. Langkah polisi tersebut diharapkan membawa dampak positif dari aspek sosiologi masyarakat. Sebab, hampir semua perampok yang namanya tercantum dalam daftar tembak mati itu tergolong bengis.

’’Langkah tembak mati, selama sesuai prosedur, tidak ada masalah dan dibenarkan oleh aturan. Banyak juga dampak positifnya dari aspek sosiologis masyarakat,’’ kata Setiadji.

Meski begitu, keputusan tembak mati itu harus melalui prosedur. Misalnya, ada perlawanan dari pelaku. Tentu demi keselamatan, petugas terpaksa mengeluarkan tembakan. Itu pun setelah melakukan dua kali tembakan peringatan. Jika tetap tidak diindahkan, polisi memang memiliki kewenangan untuk bertindak cepat.

Diakui atau tidak, lanjut Setiadji, ada rasa nyaman di lingkungan sosial masyarakat ketika terjadi tembak mati terhadap pelaku kejahatan tersebut. Mereka merasa ada perlindungan dari gangguan kejahatan. 

Selain itu, di lingkungan bandit, tindakan tegas tersebut pasti memiliki efek jera kepada pelaku lain. ’’Nah, jika efek jera itu ada, potensi kejahatan menjadi kecil dan muaranya masyarakat pun merasa aman,’’ katanya.

Seperti diketahui, pistol tim buser Polrestabes Surabaya kembali menyalak dan mengantar nyawa tiga perampok ke alam baka.

DATA bandit di Surabaya yang hidupnya berakhir ditembus peluru panas petugas terus bertambah. Dalam setahun terakhir, setidaknya terdata 18 orang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News