KPAI: Silakan Pilih #SaveSpongebob atau Save Our Children?

KPAI: Silakan Pilih #SaveSpongebob atau Save Our Children?
Spongebob. FOTO: wikipedia

jpnn.com - UPAYA Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menghentikan tangan kartun karena dianggap berbahaya bagi tumbuh kembang anak menuai pro dan kontra. Bahkan, di dunia twitter #SaveSpongebob menjadi salah satu yang ramai di perbincangkan. Para pecinta kartun lucu yang mengangkat kehidupan di bawah laut itu menilai langkah KPI berlebihan.

Ya, selain Spongebob, KPI juga berwacana menghentikan tayangan Little Krishna, Tom & Jerry, dan Bima Sakti. "Tayangan tersebut penuh dengan muatan-muatan yang berdampak buruk bagi perkembangan fisik dan mental anak seperti kekerasan fisik, penggunaan senjata tajam, maupun perkataan kasar. Sehingga sangat mengkhawatirkan," ujar Komisioner KPI Agatha Lily saat ditemui di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Jakarta kemarin (26/9).

Sementara itu Komisioner KPAI Rita Pranawati memberikan gambaran lebih dramatis atas efek tayangan-tayangan tidak ramah anak tersebut. Rita menuturkan, efeknya bisa memicu anak melakukan kekerasan hingga kejahatan seksual. Hal itu didasari sifat anak yang cenderung automatically imitating. "Seumpamanya, dari sepuluh anak yang menonton tayangan berbahaya, kesepuluhnya berisiko untuk menirunya. Baik itu tayangan kekerasan maupun tindakan pornografi," tandasnya. 

Lebih detail Rita menjelaskan, anak-anak yang terbiasa menonton tayangan kekerasan seperti Tom & Jerry akan berpikir bahwa memukul adalah hal biasa. Tindakan tersebut kemudian akan ditiru dan diterapkan hingga dewasa. 

Yang mencengangkan, ungkap Rita, kecanduan tayangan kucing dan tikus itu sangat berpengaruh pada cara bicara anak. Berdasar riset yang dilakukannya, banyak anak yang mengalami terlambat bicara sebagai akibat kecanduan menonton kartun-kartun tersebut. Sebab, dalam tayangan itu tidak diajarkan bagaimana cara berbicara dan pelafalan yang benar. "Anak kan belajar berbicara dengan melihat gerak mulut dan mimik, kemudian mendengarkan suara. Kalau terlalu sering, tentu anak kan terbawa" tuturnya.

Menanggapi banyaknya protes, baik secara langsung maupun di media sosial, Rita menjawab singkat. Dia hanya bertanya mana yang akan dipilih masyarakat, anak-anak Indonesia atau kartun. "Silakan dipilih, save Spongebob atau save our children?" (mia/mas/kim)


UPAYA Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menghentikan tangan kartun karena dianggap berbahaya bagi tumbuh kembang anak menuai pro dan kontra.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News