Gedung SD di Blitar Jadi Kandang Kambing

Pernah Jadi Sengketa Pemerintah dan Warga

Gedung SD di Blitar Jadi Kandang Kambing
BAU MBEKK: Kondisi gedung SDN II Wonodadi yang kini menjadi tempat jual beli kambing. Foto: Syaiful Anwar/Radar Tulungagung

jpnn.com - BLITAR – Kondisi gedung SDN II Wonodadi yang sudah beberapa tahun mangkrak memprihatinkan. Bangunan sekolah instruksi presiden (inpres) itu semakin tidak terurus. Plus dalam hari-hari (pasaran) tertentu, fungsinya berubah menjadi arena jual beli kambing.

Padahal, kondisi lokasi tersebut kurang layak untuk dijadikan tempat jual beli hewan ternak. Sebab, selain jaraknya sangat dekat dengan permukiman warga, lokasi itu berdekatan dengan jalan raya sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan kemacetan saat aktivitas jual beli berlangsung. ”Bekas SD tersebut setiap hari tertentu (pasaran) digunakan tempat jual beli kambing,” ungkap Muhammad Ibad, salah seorang warga.

Menurut dia, pedagang yang menjual kambing di tempat tersebut tidak gratis. Sebab, pedagang dipungut retribusi. Masalahnya, entah masuk ke kantong siapa retribusi itu. Pihaknya berharap pemerintah setempat memperjelas status tempat itu dan kembali ke fungsi awalnya, yakni tempat untuk pendidikan.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Blitar Bambang Setiadji ketika dikonfirmasi soal lahan eks SDN II Wonodadi tersebut menyatakan, beberapa tahun lalu lokasi itu sempat diperbincangkan publik. Sebab, tempat tersebut pernah menjadi sengketa. Hal itu juga pernah ditindaklanjuti pemkab.

”Terkait status lahan itu memang pernah dibicarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui dinas pendidikan (dispendik). Tapi, terkait hasil dari pembahasan tersebut, kami masih belum mengetahui,” ungkapnya. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengetahui status lahan tersebut. (ful/ziz/JPNN)


BLITAR – Kondisi gedung SDN II Wonodadi yang sudah beberapa tahun mangkrak memprihatinkan. Bangunan sekolah instruksi presiden (inpres) itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News