Ansor Tegaskan Komitmen Bantu Jokowi-JK dari Luar Parlemen

Ansor Tegaskan Komitmen Bantu Jokowi-JK dari Luar Parlemen
Wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla (tengah) bersama Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid (kiri) dan Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang dalam acara pembukaan Konferensi Besar XIX GP Ansor di Jakarta, Jumat (10/10) malam. Foto: Humas GP Ansor for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Meski Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla gagal menguasai parlemen, namun duo yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu tak kekurangan dukungan dari kalangan masyarakat. Salah satu unsur masyarakat yang siap membantu Jokowi-JK adalah Gerakan Pemuda (GP) Ansor, sebuah organisasi otonom di bawah Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid, nantinya program-program Jokowi-JK dalam pendidikan, peningkatan perekonomian dan pengentasan kemiskinan harus benar-benar didukung masyarakat. Ansor pun sudah siap membantu program Jokowi-JK.

Menurut Nusron, persoalan kemiskinan memang menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Jokowi-JK. Karenanya, upaya pengentasan kemiskinan harus mendapat dukungan.

"Kita berkomitmen nanti bersama pemrintahan Jokowi-JK akan ikut terlibat dalam pengentasan kemiskinan," kata Nusron  di acara pembukaan Konferensi Besar XIX GP Ansor sekaligus peluncuran bukunya yang berjudul “Keuangan Inklusif-Membongkar Hegemoni Keuangan” di Jakarta, Jumat (10/10) malam.

Politikus muda Golkar itu menegaskan, Ansor sebagai bagian dari generasi muda tidak boleh berdiam diri melihat kenyataan tentang kemiskinan. "Sebagai pemuda usia produktif, kita tidak boleh nganggur dan tidak malu. Dan kita tidak boleh masuk pada kemiskinan selamanya," tandas Nusron di hadapan wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla dan Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang.

Namun demikian Nusron juga mengingatkan adanya hambatan bagi Jokowi-JK dari pihak legislatif. Sebab, kenyataannya memang Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mengusung Jokowi-JK tidak menguasai parlemen.

Nusron yang juga anggota DPR itu mengharapkan agar jangan sampai hegemoni legislatif tidak mau memberikan ruang bagi eksekutif. "Maka itu, kita perlu mengkontrol agar tidak ada terjadi tirani mayoritas dan  dominasi legislatif atas pemerintahan kita ke depan," tukasnya.

Sedangkan JK saat menyampaikan sambutannya mengapresiasi pemikiran Nusron yang dituangkan dalam buku itu. Menurut JK, penggerak ekonomi haruslah dimulai dari bawah.

JAKARTA - Meski Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla gagal menguasai parlemen, namun duo yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News