Rebutan Lahan, Dua Desa Terlibat Bentrok Berdarah

Rebutan Lahan, Dua Desa Terlibat Bentrok Berdarah
Rebutan Lahan, Dua Desa Terlibat Bentrok Berdarah

jpnn.com - SENGETI – Konflik lahan kembali terjadi di Desa Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi. Akibatnya, warga dua desa terlibat bentrokan yang berujung satu korban jiwa.

Dari informasi yang berhasil dihimpun Jambi Ekspres, kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu (12/10) pada pukul 11.00 WIB di Desa Bukit Jaya, Kecamatan Bahar Selatan, Muarojambi. Puluhan masyarakat Bayung Lincir yang mengklaim memiliki lahan kebun sawit di Unit 21 tersebut mendatangi TKP dan dengan paksa memasang pamflet hak kepemilikan lahan.

Aksi itu mendapat perlawanan keras dari Kelompok Tani Desa Bukit Jaya dan masyarakat. Tak ayal, aksi saling perang mulut antara KT Bukit Jaya dan para pengklaim terjadi.

Ternyata, aksi perang mulut berubah menjadi bentrok fisik. Di bawah komando Saiful, para pengklaim yang mengunakan senjata tajam dan senjata api mencoba menyerang warga desa.

Akibat kejadian ini, 1 orang bernama Marius (40) meninggal dan 11 orang lainnya dari pihak pengklaim berhasil diamankan.

Namun, situasi di desa menjadi panas dan mencekam. Warga diliputi kecemasan akan datangnya bentrok susulan atau serangan dari para pengklaim tersebut.

Kapolres Muarojambi AKBP Ayi Supardan mengakui adanya bentrokan itu.  "Itu awalnya masalah klaim kepemilikan lahan kebuh sawit yang telah bersertifikat, akibat bentrok ada 1 korban tewas," katanya.

Saat ini, pihak kepolisian telah turun ke lapangan untuk memantau kejadian dan situasi di TKP. "Pak Wakapolres beserta anggota telah turun kelapangan, melihat TKP dan melakukan penyelidiakan, nanti informasi slanjutnya akan saya kabari," ujarnya.

SENGETI – Konflik lahan kembali terjadi di Desa Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi. Akibatnya, warga dua desa terlibat bentrokan yang berujung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News