Belasan Ribu Sarjana Tak Punya Pekerjaan

Belasan Ribu Sarjana Tak Punya Pekerjaan
Belasan Ribu Sarjana Tak Punya Pekerjaan

SURABAYA - Deretan angka-angka itu membuat Kabid Penempatan, Pembinaan, dan Pengembangan Tenaga Kerja Disnaker Surabaya Irna Pawanti mengelus dada. Dari hari ke hari, jumlah sarjana yang menganggur semakin banyak. Lulus kuliah tidak tahu harus ke mana. Mentalnya pun kurang baik. 

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya menyebut para sarjana yang jobless sebagai pengangguran terdidik. Pada 2013, ada 11.612 lulusan S-1 dan S-2 yang tidak bekerja. Hingga Juni atau pertengahan 2014 ini saja, diperkirakan ada 11.568 orang. Mereka berusia antara 20 hingga 29 tahun. Disnaker memperkirakan jumlahnya bakal membengkak pada akhir tahun. 

"Pengangguran terdidik memang paling banyak," ujar Irna. Dia menyebut, pada 2013, jumlah pencari kerja SD hanya 24 orang, SMP 52 orang, dan SMA mencapai 5.789 orang. Tapi, jumlah lulusan S-1 dan S-2 yang menganggur mencapai 11.612 orang. Itu berarti dua kali lebih banyak daripada total pengangguran lulusan SD, SMP, maupun SMA sederajat. 

Irna menyebut, paradigma tentang pengangguran semakin berubah. Dulu pengangguran identik dengan warga berpendidikan rendah. Sekarang sebaliknya. Sarjana yang menganggur justru lebih banyak. "Sarjana bisa menganggur setahun sampai dua tahun. Bejo-bejoan tiga tahun," katanya.

SURABAYA - Deretan angka-angka itu membuat Kabid Penempatan, Pembinaan, dan Pengembangan Tenaga Kerja Disnaker Surabaya Irna Pawanti mengelus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News