Relawan Minta Jokowi Tak Pilih Musuh Rakyat Jadi Menteri

Relawan Minta Jokowi Tak Pilih Musuh Rakyat Jadi Menteri
Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Negara, Selasa (21/10). Foto: Dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Forum Relawan Pemenangan Jokowi-JK pada pemilihan presiden Juli lalu, Sukmadji Indro Tjahyono, menilai para relawan bisa berbalik tidak lagi mendukung pemerintahan jika susunan kabinet tak sesuai dengan harapan.

"Kekecewaan pasti muncul kalau susunan kabinet memasukkan orang-orang yang selama ini dibenci dan menjadi musuh rakyat. Termasuk para selebritas, atau orang-orang yang tidak ikut serta berjuang tiba-tiba ingin nangkring di jajaran kabinet," katanya dalam pesan elektronik yang diterima, Rabu (22/10).

Karena itu, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, menurut Indro, harus benar-benar memerhatikan aspirasi masyarakat dalam penyusunan kabinet.

"Kita berharap Presiden Jokowi dapat belajar dari kekecewaan masyarakat pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya. SBY yang pragmatis dengan membentuk Sekretariat Gabungan (Setgab) partai politik pendukungnya dan membiarkan terjadinya bancakan anggaran negara, membuktikan hanya mengejar kekuasaan semata," katanya.

Indro mengingatkan hal tersebut, agar pemerintahan ke depan dapat benar-benar bekerja untuk masyarakat. Bukan justru mengajak semua partai politik ikut dalam kabinet. Karena hal tersebut merupakan bentuk dari transaksi virtual lainnya.

“Barangkali para relawan tidak akan memberi reaksi yang bersifat frontal begitu kabinet diumumkan. Tetapi setelah 100 hari kerja, keadaan bisa saja berbalik 180 derajat. Perlu diketahui, kekuasaan bisa menjadi amanat, tetapi juga bisa mendatangkan laknat kalau dijalankan dengan sewenang-wenang," ujarnya.(gir/jpnn)


JAKARTA - Koordinator Forum Relawan Pemenangan Jokowi-JK pada pemilihan presiden Juli lalu, Sukmadji Indro Tjahyono, menilai para relawan bisa berbalik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News