Calon Menteri Harus Sehat Fisik dan Mental

Calon Menteri Harus Sehat Fisik dan Mental
Calon Menteri Harus Sehat Fisik dan Mental

HARI-HARI ini kita harap-harap cemas menantikan siapa saja yang akan dipilih oleh Presiden Jokowi menjadi menterinya untuk masa jabatan lima tahun ke depan. Apalagi ternyata para calon menteri dikocok ulang setelah mendapat masukan KPK dan PPATK.
---------------
Oleh: Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB*
--------------
Tugas seorang menteri kedepan merupakan tugas yang cukup berat. Jokowi juga sudah mengingatkan bahwa menteri-menteri yang dipilih harus Kerja, Kerja dan Kerja.  

Saat ini kita semua sedang berjuang dalam berbagai keterpurukan di era globalisasi. Selain itu kita terus berjuang untuk mengejar ketertinggalan dengan negara tetangga yang terus bergerak cepat. Jelas tugas seorang menteri sebagai pembantu presiden sungguh maha berat untuk menjalankan departemen-departemen dan lembaga pemerintahan untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

Di sisi lain dalam tugas mulia melaksanakan tugas sebagai menteri kemungkinan untuk terjerat dalam masalah hukum bisa terjadi. Berbagai contoh telah kita lihat bersama bahwa beberapa mantan menteri masuk bui akibat tersangkut hukum. Di sisi lain harapan rakyat Indonesia begitu besar terhadap pemimpin nasional saat ini Jokowi-JK untuk adanya suatu perubahan, pemberantasan korupsi harus tuntas.

Parlemen sendiri juga dikuasai oleh partai-partai yang tidak satu gerbong dengan Jokowi-JK dan siap menjadi oposisi dan akan mengkritisi program-program yang tidak pro rakyat. Fakta ini menunjukkan kepada kita bahwa tugas menteri cukup berat dengan tingkat  stress yang sangat tinggi. Oleh karena itu berbagai potensi resiko penyakit juga bisa terjadi bagi para  menteri tersebut.

Berbagai penyakit kronis yang ada saat ini, juga bisa menjadi kambuh dan menjadi tidak terkendali. Pada periode pemerintahan  SBY sebelumnya kita melihat  bahwa para menteri baru  yang tidak siap secara fisik dan mental mengalami jatuh sakit baik mengalami serangan jantung ataupun stroke.

Oleh karena itu selain seseorang yang profesional dan “bersih” menurut KPK dan PPATK,  masalah kesehatan para calon menteri juga harus menjadi pertimbangan. Jangan sampai para menteri jatuh sakit ditengah perjalanan dengan tugas maha berat ini.  

Kalau perlu sistim pemeriksaan kepada calon presiden yang telah rutin dilakukan sejak Pilpres sebelumnya  juga diterapkan kepada calon menteri yang akan datang.

Setelah calon menteri yang  telah dipertimbangkan dengan matang perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan yang sebenarnya para calon tersebut.

HARI-HARI ini kita harap-harap cemas menantikan siapa saja yang akan dipilih oleh Presiden Jokowi menjadi menterinya untuk masa jabatan lima tahun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News