Warga Lereng Merapi Gelar Ritual Caosan

Warga Lereng Merapi Gelar Ritual Caosan
JELANG SURO: Rangkaian acara ritual caos dahar yang dilakukan masyarkat Desa Sumber, Kecamatan Dukung, Magelang sudah dimulai dan akan berakhir Sabtu besok (25/10). Foto: Adidaya Perdana/Radar Jogja

jpnn.com - MAGELANG – Menjelang pergantian tahun hijriah (Muharam atau Sura), warga lereng Merapi di Kabupaten Magelang menggelar acara adat istiadat. Mereka menggelar berbagai acara itu sebagai ungkapan syukur dan doa pada kondisi Merapi saat ini.

Seluruh warga berharap melalui persembahan syukur itu Merapi aman dari ancaman bahaya. Salah satu rangkaian acara itu di antaranya memasukkan sesaji di kawah puncak Merapi.  Beberapa barang yang dimasukkan ke kawah itu adalah beberapa bagian tubuh kerbau. Misalnya, kepala kerbau, kaki, dan ekor.

Berbagai rangkaian acara ini disebut sebagai ritual caosan Merapi. Mbah Gini, 88, sesepuh Desa Sumber, Kecamatan Dukun mengatakan, acara ini diyakini para warga sebagai persembahan dan permohonan keselamatan bagi warga desa yang berjarak 8 kilometer dari puncak Merapi tersebut.

Prosesi ritual Caosan Merapi diawali penyembelihan seekor kerbau jenis branggah yang berukuran besar. Tidak ada arti khusus dalam pemilihan kerbau ini.

“Kepala, kaki, dan ekor dimasukan ke kawah. Namun untuk bagian daging kerbau dimasak dan dibagi-bagikankan pada masyarakat,” ungkapnya seperti dikutip Radar Jogja, Jumat (24/10).

Selain ketiga bagian tubuh kerbau itu, sejumlah sesaji ikut diarak masyarakat. Antara lain, nasi tumpeng berjumlah sembilan buah, sebuah ingkung ayam, beragam bunga, jajan pasar, sayur mayur, buah-buahan, dan hasil bumi lainnya. Seluruh sesaji yang disiapkan dimasukkan ke dalam gunung Merapi melalui kawah yang ada di atas puncak.(ady/hes/ong/jpnn)


MAGELANG – Menjelang pergantian tahun hijriah (Muharam atau Sura), warga lereng Merapi di Kabupaten Magelang menggelar acara adat istiadat.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News