Dirjen Planologi Sarankan Kemenhut dan KLH Tak Digabung

Dirjen Planologi Sarankan Kemenhut dan KLH Tak Digabung
Dirjen Planologi Sarankan Kemenhut dan KLH Tak Digabung

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Jenderal Planologi Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Bambang Soepijanto mengharapkan kementeriannya tidak digabung dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Sebab, hal itu berkaitan dengan pola kontrol.

Hal ini disampaikan Bambang saat ditemui usai bertemu pimpinan DPR RI, Jumat (24/10), yang meminta pendapatnya terkait rencana Presiden Joko Widodo menggabung KLH dengan Kemenhut. Bambang mengatakan, secara teknis bidang kerja Kemenhut dengan KLH juga kurang pas.

Menurutnya,  KLH merupakan lembaga yang mengontrol semua sektor. Mulai dari pencemaran lingkungan maupun ekosistem. Di sisi lain, Kemenhut merupakan lembaga yang bekerja di tatanan implementasi.

"Kalau misalnya melakukan perizinan (bidang kehutanan), AMDAL-nya (analisis mengenai dampak lingkungan) kan dari lingkungan hidup. Kalau AMDAL digabung dengan orang yang diberi izin, tentu ada conflict of interest," katanya di gedung DPR RI.

Bambang menegaskan, idealnya KLH dan Kemenhut tetap berdiri sendiri. “Kementerian LH itu kontrol besar di Indonesia, yang mengamati semua kegiatan yang dilakukan kementerian-kementerian. Jadi jangan digabung dengan satu kementerian," katanya.

Bambang justru mengkhawatirkan ada hambatan dalam pelaksanaan anggaran di Kemenhut dan KLH jika kedua kementerian itu digabung. Alasannya, APBN 2014 akan segera berakhir. Padahal, pelaksanaan anggaran mengacu pada prinsip money follow function (anggaran mengikuti fungsi).

Nah, ketika Kementerian LH dengan Kemenhut digabung, maka akan ada fungsi baru yang diikuti oleh anggaran baru. "New function harus ada new budget (anggaran baru, red), berati harus revisi dulu, sementara waktunya kan tinggal dua bulan lagi," jelasnya.(fat/jpnn)


JAKARTA - Direktur Jenderal Planologi Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Bambang Soepijanto mengharapkan kementeriannya tidak digabung dengan Kementerian


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News