Melihat Barifola, Gerakan Gotong Royong Membangun Rumah ala Masyarakat Tidore

Dalam Enam Hari, Rumah Tipe 36 Kukuh Berdiri

Melihat Barifola, Gerakan Gotong Royong Membangun Rumah ala Masyarakat Tidore
SOLIDARITAS: Masyarakat relawan IKT berfoto bersama di depan rumah Hawa Sri yang baru selesai dibangun. Melalui gerakan barifola, pemilik rumah tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun. Foto: Diar Candra/Jawa Pos

jpnn.com - Dengan barifola, ratusan rumah reyot di penjuru Maluku Utara disulap menjadi rumah layak huni. Tradisi gotong royong khas masyarakat Tidore itu tidak memandang suku dan agama. Berikut catatan wartawan Jawa Pos DIAR CANDRA yang sempat menyaksikan pembuatan rumah untuk warga tidak punya itu.

* * *

SELAWAT Badar menggema dari salah satu rumah di RT 13, RW 04, Kelurahan Maliaro, Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu (18/10). Jarum jam sudah menunjuk pukul 22.00 WIT. Namun, semangat belasan ibu PKK untuk memanjatkan syukur tidak surut. Syukur atas selesainya pembangunan rumah bercat hijau yang menjadi tempat acara.

Rumah kinyis-kinyis itu adalah milik Hawa Sri. Semula, rumah janda berusia 70 tahun tersebut hampir ambruk karena sudah tua. Pemiliknya tidak mampu memperbaiki lagi. Untungnya, kondisi itu diketahui anggota Ikatan Keluarga Tidore (IKT) yang kemudian mengulurkan bantuan dengan membangun kembali rumah tersebut.

Melalui gerakan barifola, nenek Sri tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Seluruh pembiayaan pembangunan kembali rumah itu ditanggung IKT.

’’Ibu Sri, semoga dengan hunian yang baru dan lebih layak ini, Ibu bisa makin khusyuk beribadah dan dekat dengan Allah. Semua yang ada di dunia ini hanya titipan dari Allah,’’ kata Burhan Abdurahman, ketua IKT Malut, berpesan saat menyerahkan rumah ’’baru’’ tersebut kepada pemiliknya, Hawa Sri.

Menurut Haji Bur, panggilan Burhan Abdurrahman, sebenarnya barifola adalah tradisi tolong-menolong yang berjalan sejak masa Kesultanan Nuku yang berkuasa di Tidore pada 1738–1805. Sesuai dengan makna harfiahnya yang berarti gotong royong membangun rumah, barifola sampai kini merupakan aktivitas untuk membantu memperbaiki tempat tinggal warga yang tidak mampu.

Barifola dimulai dengan rapat antar pemuka desa. Dalam rapat itu, mereka memutuskan rumah siapa yang akan diperbaiki sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Keputusan itu kemudian diumumkan setelah salat Magrib di masjid.

Dengan barifola, ratusan rumah reyot di penjuru Maluku Utara disulap menjadi rumah layak huni. Tradisi gotong royong khas masyarakat Tidore itu tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News