ABCD Coffee Bar Bikin Pasar Tradisional Nyaris Mati Jadi Pasar Gaul (1)

Playground Barista sampai Charity Kopi

ABCD Coffee Bar Bikin Pasar Tradisional Nyaris Mati Jadi Pasar Gaul (1)
HANGAT: Para penikmat kopi di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos

jpnn.com - Menikmati kopi premium selama ini lekat dengan tempat yang eksklusif. Fenomena itulah yang ditabrak Hendri Kurniawan. Dia mendirikan coffee bar yang diberi nama A Bunch of Caffeine Dealers (ABCD). Sebuah kedai kopi yang mampu membangkitkan pasar tradisional yang sebelumnya mati suri.

Laporan Gunawan Sutanto, Jakarta

DILIHAT dari luar, sepintas tak ada yang istimewa dari penampakan Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Desain bangunan tiga lantainya nyaris tak berbeda dengan pasar tradisional milik perusahaan daerah lainnya. Yang membedakan mungkin hanyalah atmosfer bisnis yang ada di lantai 1.

Pasar tersebut memang memiliki tiga lantai, yakni basement, dasar, dan lantai 1. Nah, di lantai 1 itulah pengunjung bisa menikmati pemandangan yang tak lazim di pasar tradisional kebanyakan. Berbagai desain interior unik tersaji di kios-kios berukuran 2 x 2 meter tersebut. Di lantai itu, ada sekitar 350 kios.

Salah satu yang tengah menjadi pembicaraan ialah kios A Bunch of Caffeine Dealer atau yang biasa disingkat ABCD. Kios yang terdiri atas tiga los itu buka sejak Agustus 2013. Penyewanya Hendri Kurniawan, seorang pemegang lisensi Q Grader (pencicip kopi) dan juri Kompetisi Barista Internasional.

Kios ABCD itulah yang membuat Pasar Santa menggeliat setelah mati suri sejak dibuka pada 2007. Awalnya, kios tersebut disewa Hendri untuk dimanfaatkan sebagai tempat belajar membuat kopi dan menaruh barang-barang. Ketika itu Hendri memang tengah merintis usaha sekolah barista. Pasar Santa dipilih karena harga sewa stannya yang cukup murah, yakni Rp 3 juta per tahun.

”Sewanya murah karena pasar ini dulunya sepi. Bahkan bisa dibilang mati suri sejak diresmikan tujuh tahun silam,” ujar Hendri.

Sebelumnya, lantai 1 tempat ABCD berdiri itu kebanyakan dihuni penjual perhiasan. Namun, lantaran pengelolaan dan promosi yang kurang berjalan, sangat jarang pembeli yang mau belanja ke sana. Kios-kios pun ditinggalkan penyewanya.

Menikmati kopi premium selama ini lekat dengan tempat yang eksklusif. Fenomena itulah yang ditabrak Hendri Kurniawan. Dia mendirikan coffee bar yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News