Menang Kali Kedua, Rousseff Utamakan Persatuan Brasil

Menang Kali Kedua, Rousseff Utamakan Persatuan Brasil
MENANG TIPIS: Presiden Brasil Dilma Rousseff melempar ciuman kepada pendukungnya saat merayakan kemenangan dalam pilpres. Foto: AP Photo/Eraldo Peres

jpnn.com - RIO DE JANEIRO – Presiden Dilma Rousseff sukses mempertahankan jabatannya. Itu terjadi setelah dia unggul atas Aecio Neves dalam putaran kedua pemilihan presiden (pilpres) Brasil pada Minggu lalu (26/10). Dalam pidato kemenangannya, pemimpin 66 tahun tersebut menjanjikan dialog untuk menjembatani perbedaan dua kubu politik.

Setelah melewati masa kampanye yang sengit, Rousseff akhirnya memenangi pilpres yang berlangsung dua putaran. Dia menang tipis atas pesaingnya, Neves. Senin (27/10) media Brasil memberitakan bahwa politikus Partai Pekerja (PT) itu sukses meraup 51,6 persen dukungan.

Sedangkan Neves, yang difavoritkan para pebisnis Brasil, harus puas dengan 48,4 persen suara. ”Presiden (yang) ini terbuka untuk dialog. Ini menjadi prioritas utama masa jabatan saya yang kedua,” ungkap Rousseff di hadapan para pendukungnya di Kota Brasilia kemarin.

Luiz Inacio Lula da Silva, mantan presiden Brasil, juga hadir dalam acara pidato perdana Rousseff tersebut. Politikus 69 tahun itu memberikan dukungan penuh kepada perempuan yang mewarisi kursi kepresidenan darinya pada 2011 tersebut.

Rousseff berjanji mempersatukan lagi masyarakat Brasil yang sempat terpecah belah pada masa kampanye pilpres. Selain itu, dia akan memperbaiki perekonomian dalam negeri serta memerangi korupsi. ”Saya ingin menjadi presiden yang lebih baik daripada apa yang sudah saya lakukan selama ini,” janji perempuan pertama yang menjadi presiden Brasil tersebut.

Para pengamat politik Brasil menyebut pilpres kali ini sebagai yang paling sengit sejak 1985. Sebab, perolehan suara dua kandidat utama sejak putaran pertama hampir imbang.

Kampanye Rousseff dan Neves juga sempat membelah masyarakat Brasil dalam dua kutub. Yakni, kelompok miskin di sisi utara dan kelompok yang lebih kaya di selatan.

Namun, Rousseff justru menuai banyak dukungan dari kalangan menengah yang terkonsentrasi di wilayah tenggara Brasil. Karena itu, mantan gerilyawan sayap kiri yang pernah mendekam dan menjadi korban penganiayaan di penjara pada periode 1964–1984 tersebut mengusung persatuan dalam pidato kemenangan.

RIO DE JANEIRO – Presiden Dilma Rousseff sukses mempertahankan jabatannya. Itu terjadi setelah dia unggul atas Aecio Neves dalam putaran kedua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News