IPW Nilai Polri Tebang Pilih Usut Kasus Hina Jokowi

IPW Nilai Polri Tebang Pilih Usut Kasus Hina Jokowi
IPW Nilai Polri Tebang Pilih Usut Kasus Hina Jokowi

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane mengatakan, langkah Polri yang bertindak cepat menangkap dan menahan MA tersangka penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo patut diapresiasi.

Namun, Neta mengingatkan, dalam memproses kasus penghinaan terhadap Jokowi, elit Polri jangan bersikap diskriminasi, tebang pilih, dan bernuansa cari muka atau untuk membuat pencitraan.

"IPW menilai dalam memproses kasus penghinaan pada Jokowi, Polri tidak profesional dan cenderung tebang pilih," kata Neta, Kamis (30/10).

Dia membandingkan, MA merupakan remaja miskin yang tidak punya kekuasaan yang dituduh menghina Jokowi, dengan cepat ditangkap dan ditahan Polri. Sebaliknya, dua tersangka Obor Rakyat yang juga dituduh menghina Jokowi hingga kini belum ditahan.

Menurut Neta, ketika elit Polri bersikap diskriminatif, ketika elit Polri hanya berani menangkap MA anak tulang sate dan tidak berani menangkap dua tersangka Obor Rakyat, sesungguhnya elit-elit Polri sudah mempermalukan dirinya sendiri maupun institusinya.

"Elit-elit Polri sudah memperburuk citra institusinya di hadapan khalayak luas," ungkap Neta.

Menurut Neta, sikap elit Polri yang diskriminatif ini hanya akan mempermalukan Jokowi sebagai korban dan sebagai presiden. Sebab, kata dia, publik bisa menuding bahwa Jokowi-lah di balik semua ini, yang memerintahkan penangkapan terhadap MA.

Untuk itu, Jokowi harus segera turun tangan dan segera memerintahkan elit-elit Polri menuntaskan kasus Obor Rakyat, dengan cara menyita peralatan kerja, kantor, percetakan, dan lainnya serta memasang police line agar barang bukti kasus Obor Rakyat tidak hilang atau dirusak.

JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane mengatakan, langkah Polri yang bertindak cepat menangkap dan menahan MA tersangka penghinaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News