Jokowi Diingatkan tak Gegabah Sikapi Konflik di Senayan

Jokowi Diingatkan tak Gegabah Sikapi Konflik di Senayan
Jokowi Diingatkan tak Gegabah Sikapi Konflik di Senayan

jpnn.com - JAKARTA - Langkah Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mengeluarkan mosi tidak percaya pada pimpinan DPR dan sekaligus membentuk pimpinan baru, dinilai langkah ceroboh.

Menurut Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, mosi tidak dengan sendirinya berlaku tanpa pengakuan anggota DPR yang lain. Padahal jika komposisi  KIH dan Koalisi Merah Putih (KMP) dihitung , mosi tersebut dengan sendirinya tertolak.

"Dengan hanya mengantongi sekitar 33 persen suara di DPR, pengajuan mosi tidak percaya dengan sendirinya akan kandas. Karena penetapan unsur pimpinan DPR versi KIH tak mendapat dukungan mayoritas," kata Ray di Jakarta, Kamis (30/10).

Menurut Ray, pilihan atas unsur pimpinan tanpa dukungan mayoritas, dengan sendirinya tidak berdasar dan legitimasinya rendah. Kekeliruan diperparah  permintaan KIH gar Presiden mengeluarkan Peraturan Pemerintah Penggganti Undang-Undang (Perppu) atas UU MD3 yang ada sekarang ini.

"Permintaan jelas akan menyulitkan posisi presiden. Presiden ditarik-tarik ke dalam konflik internal DPR. Jika presiden salah langkah dalam melihat konflik ini, bisa menjadi awal yang sulit bagi pemerintahan Jokowi-JK di masa mendatang," katanya.

Ray mengatakan, tak ada kepentingan langsung rakyat dalam perebutan kursi pimpinan dan alat kelengkapan di DPR. Karena itu sikap KIH hanya memerpanjang konflik kepentingan di DPR dan memperlihatkan ketidakmatangan berpolitik.

"KIH tak perlu ngotot dengan berbagai cara untuk sekadar mendapatkan satu atau dua kursi ketua komisi. Sebab politik tak mati hanya karena tak dapat posisi ketua-ketua," katanya. (gir/jpnn)

JAKARTA - Langkah Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mengeluarkan mosi tidak percaya pada pimpinan DPR dan sekaligus membentuk pimpinan baru, dinilai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News