Susi Jadi Menteri, Pamor Perempuan Bertato Happening

Susi Jadi Menteri, Pamor Perempuan Bertato Happening
METAMORFOSIS: Tato kupu-kupu Natasha Oen yang menggambarkan perubahan dirinya. (Dite Surendra/Jawa Pos/JPNN.com)

jpnn.com - Sejak Susi Pudjiastuti yang diangkat sebagai menteri kelautan dan perikanan terlihat memiliki tato, isu seni rajah tubuh pada perempuan menjadi begitu happening. Susi tidak sendiri. Ada sejumlah perempuan lain yang juga menyukai tato. Dan, mereka memiliki cerita di balik gambar yang dipilih.

Tato tak ubahnya perhiasan, menempel di tubuh untuk memberikan aksen yang mengekspresikan kepribadian. Bedanya, bila jewelry atau aksesori lain bisa dengan mudah dilepas, tato selamanya melekat di tubuh.

Karena itu, keputusan merajah tubuh sebenarnya bukan perkara sepele. Penasaran biasanya menjadi alasan saat kali pertama merajah tubuh. Tapi, tato-tato selanjutnya biasanya dibuat dengan tujuan dan makna-makna yang lebih dalam.

Pencinta tato yang tinggal di Bali, Dwi Christy Siahaan, 32, misalnya. Tato pertamanya dibuat untuk memenuhi rasa ingin tahu. ’’Kata orang, ditato itu sakit, tapi kok banyak banget yang mau disakiti?’’ tanyanya retoris.

Setelah dicoba, memang rasanya sakit. Padahal, dia hanya membuat tato hati berukuran kecil di punggung. Tapi, seperti kata orang, tato itu bikin kecanduan. Tato lain menyusul beberapa tahun kemudian setelah usianya semakin matang dan tahu jalan hidupnya berada di jalur seni. ’’’Bertato tidak mengubah saya dan kemampuan saya. Isi kepala kita nggak bakal berubah hanya karena membuat kulit kita berhias,’’ ungkap perempuan yang berprofesi sebagai desainer grafis itu.

Christy punya rentetan tato yang menjadi pengingat perjalanan hidupnya. Perempuan kelahiran Surabaya itu sempat dua kali mengalami kegagalan rumah tangga. ’’Saya mikir apa sih maunya hidup ini. Tapi, setelah melaluinya, saya merasa jadi lebih dewasa,’’ jelas ibu dua anak tersebut.

Saat itulah dirinya membuat tato bergambar tengkorak dan di bawahnya bertulis Life is indeed A Game. Hidup ini tak lebih dari sebuah permainan hingga mati. ’’Jadi jalani aja, jangan terlalu lebay, galau, menyesali diri,’’ jelasnya.

Menyusul kemudian Christy mengguratkan tulisan En Nombre De Dios (dalam nama Tuhan). ’’Ya, meski hidup cuma permainan aja, serahkan permainan ini dalam Tuhan,’’ imbuhnya.

Sejak Susi Pudjiastuti yang diangkat sebagai menteri kelautan dan perikanan terlihat memiliki tato, isu seni rajah tubuh pada perempuan menjadi begitu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News