TKI dari Liberia di Madiun Negatif Ebola

TKI dari Liberia di Madiun Negatif Ebola
STANDAR TINGGI: Seorang tenaga medis saat bersiap mengecek kondisi kesehatan Muk. Arfinanto Arsyadani/Jawa Pos Radar Madiun/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Kepastian tentang dugaan virus ebola yang menjangkiti suspect di Madiun dan Kediri akhirnya sudah diketahui. Minggu malam (2/11) petugas laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah berhasil memantau hasil tes sampel virus dari suspect ebola di Jatim itu.

Kepala Balitbang Kemenkes Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tes pemeriksaan tersebut merupakan tes untuk sampel pertama dan kedua.

Menurut Tjandra, pemeriksaan tersebut dilakukan pada seluruhnya 8 sampel yang ada. ”Masing-masing untuk tes serus dan darah EDTA,” ujarnya.

Dari pembacaan hasil PCR dengan elektroferosis, maka semua dilaporkan ”no band”. ”Artinya semua sampel dari kasus Madiun dan KEdiri hasilnya negative ebola. Pasien bukan sakit ebola,” tegasnya.

Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP-PL) Kemenkes tersebut menyatakan, berharap masyarakat tidak terlalu cemas dengan adanya suspect ebola. Terlebih lagi kini sudah dinyatakan negatif.

Menurut Tjandra, virus ebola tidak menular selama masa inkubasi. Dia menjelaskan, masa inkubasi virus ebola adalah 21 hari. Dengan sifat virus ebola itu, masyarakat yang pernah bersinggungan dengan dua pasien suspect ebola tersebut diminta tidak terlalu cemas.

Tjandra menjelaskan, skenario penanganan virus ebola sudah ditetapkan secara baku dan dijalankan seluruh negara di dunia.

Setiap orang yang baru datang dari negara-negara terjangkit ebola tidak bisa serta-merta dikarantina. ”Selama mendarat dari pesawat dideteksi sehat, ya tidak perlu dikarantina,” terangnya.

JAKARTA – Kepastian tentang dugaan virus ebola yang menjangkiti suspect di Madiun dan Kediri akhirnya sudah diketahui. Minggu malam (2/11)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News