Redakan Kebakaran Lahan, Gelar Shalat Istisqa

Redakan Kebakaran Lahan, Gelar Shalat Istisqa
Redakan Kebakaran Lahan, Gelar Shalat Istisqa

jpnn.com - PALEMBANG - Gerak cepat mengatasi kebakaran lahan dilakukan jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI) dan instansi terkait lain.

 

Setelah ada pembahasan khusus dengan Gubernur Alex Noerdin dua hari lalu, Dinas Kehutanan Sumsel akan memanggil manajemen 17 perusahaan di daerah OKI.
    
"Besok (hari ini, red) kami ketemu Bupati OKI, Dandim, dan perwakilan 17 perusahaan di OKI. Kami ingin mendengar apa yang harus dilakukan dalam mengatasi kabut asap di OKI. Apalagi, perusahaan biasanya punya cukup alat," ungkap Kepala Dinas Kehutanan Sumsel Sigit Wibowo, kemarin (4/11). Sayang Sigit tidak bersedia menyeb ut nama ke-17 perusahaan dimaksud.
     
Panglima Kodam II/Swj, Mayjend TNI Bambang Budi Waluyo, menambahkan,  pihaknya akan menurunkan satuan setingkat bataliyon untuk melakukan pemadaman di wilayah OKI bersama masyarakat.

"Nantinya satuan ini bertugas hingga api yang membakar lahan gambut benar-benar padam. Satu bulan dipastikan kami akan turun ke lapangan membantu pemadaman."
 
Pantauan udara, lanjut Pangdam, lahan gambut yang terbakar tersebar di delapan kecamatan di OKI. "Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga terus melakukan pemadaman melalui water bombing menggunakan empat helikopter."
 
Diketahui berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra dan Aqua) per 4 November pukul 05.00 WIB ada 194 titik api di Sumsel dengan 193 titik di OKI dan 1 titik di MUBA. Sementara pada pantauan pukul 16.00 ada 62 titik api menyebar, dimana Banyuasin  8 titik, Muba 2 titik,  dan OKI 51 titik.
     
Bupati OKI Iskandar SE tak mau terus disalahkan. Setelah sehari sebelumnya dipanggil secara khusus oleh Gubernur Alex Noerdin, kemarin, Iskandar mengumpulkan seluruh jajaran terkait untuk gerak cepat memadamkan api.

"Saya minta Dinas Kehutanan dan BPBD OKI mengaktifkan kembali RDKT (Regu Desa Kebakaran Tangguh) dalam menanggulangi kebakaran secara maksimal."
      
Lalu, seluruh camat dan kades yang masuk dalam kawasan terpantau hot spot tinggi agar turun ke lokasi-lokasi yang terbakar. Minimal melapor ke Tim Koordinasi BPBD letak lokasi. Camat dan kades tak boleh meninggalkan wilayahnya sampai titik api dapat dikendalikan.
     
Langkah lain,  BPBD harus melibatkan masyarakat sekitar dengan membuat kelompok-kelompok pemadam. “Terkait instruksi tersebut, saya memerintahkan kepada BPBD OKI dan Dishut OKI agar segera melakukan inventarisasi kebutuhan di lapangan. Baik itu teknis penanganan maupun pembentukan kelompok-kelompok di setiap desa. Semua kekuatan kita lipat gandakan."
     
Menurut Iskandar, tugas tim di lapangan memang sangat berat. Sebab,  kebanyakan lahan yang terbakar adalah Gambut. Rata-rata kedalamannya 3 meter. Paling berat adalah menjangkau lahan terbakar tersebut. Hanya saja, ia yakin dengan bantuan Pemprov Sumsel, TNI, BNPB Pusat dan elemen lain semua dapat diatasi.
     
Perkiraan BMKG, hujan curah tinggi baru akan turun diakhir Desember dan  awal Januari. "Makanya sekarang fokus kita mengurangi penyebaran kebakaran. Juga memantau secara intensif lahan dan kawasan yang rawan terbakar."
    
Upaya lain, terus mengawasi aktivitas masyarakat yang mempunyai kebiasaan membakar lahan untuk ladang. "Tahun depan  preventif adalah sangat perlu. Kita bikin anggarannya. Yang jelas, tahun - tahun mendatang kebakaran lahan tidak akan terjadi seperti tahun ini."
    
Hadir saat rapat Koordinasi tersebut Kapolres OKI (AKBP) Erwin Rachmat, SIK), unsur TNI dan Daops Manggala Agni. "Polres OKI telah memproses 6 orang pelaku pembakaran yang kemarin tertangkap, bahkan polri akan tegas terhadap para pembakar hutan," tegas Erwin.
    
Sementara itu, meskipun titik api terbanyak di daerah OKI, bukan berarti daerah lain bebas pembakaran hutan. Buktinya,  kemarin, wartawan  Sumatera Ekspres (Grup JPNN) dengan menumpang Pesawat Bell 412 EP milik TNI AD selama dua jam melihat langsung kebakaran hutan di daerah Banyuasin maupun Musi Banyuasin.
     
Pesawat dengan pilot Letkol Chaniago dan Letnan Satu Fadli Sirait melihat  lahan yang terbakar di Banyuasin maupun Muba sangat banyak. Seperti  Babat Toman, dan Tungkal Darat kebakaran lahan didominasi oleh warga yang membuka kebun.
 
As Op Kodam II/SWj Kol Inf Suparlan didampingi Dandim Muba, Let kol Inf Arief Ef mengaku  prihatin melihat ulah masyarakat tersebut. "Asap ini menjadi bencana nasional. Ke depan, pemda harus sosialisasi lagi soal bagaimana membuka lahan yang lebih aman," kata Suparlan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel , H Yulizar Dinoto SH, menambahkan pihaknya kembali melakukan salat istisqoh di Pondok pesantren Ar Riyadh Kelurahan 13 Ulu.

"Rencana kita, salat Istisqo digelar di seluruh pesantren yang ada di kota Palembang," ungkapnya. (wia/uni/cj12/ce2)


PALEMBANG - Gerak cepat mengatasi kebakaran lahan dilakukan jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI) dan instansi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News