Harga Bawang Naik, Petani Untung

Harga Bawang Naik, Petani Untung
Harga Bawang Naik, Petani Untung

jpnn.com - KRAMATWATU - Harga bawang di pasar dilaporkan mengalami kenaikan cukup signifikan, dari Rp10 ribu per kilogram naik menjadi Rp16 ribu per kilogram. Kenaikan harga tersebut, dinilai menguntungkan para petani bawang.

Petani teladan asal Desa Teluk Terate, Kecamatan Kramatwatu, Maman Suparman, mengatakan, kenaikan harga bawang sudah berlangsung sejak awal Oktober.

Menurutnya, kenaikan terjadi lantaran sudah memasuki musim penghujan sehingga tidak ada yang tanam maupun panen. Akibatnya, stok bawang minim.

"Biasanya, siklusnya begitu. Ketika stok sembako minim maka harga barang naik. Sama halnya dengan bawang. Sekarang sudah lewat musim panen. Panen bawang sudah berlangsung di bulan sembilan (September). Sementara masa tanam, dimulai di akhir bulan (Desember),” kata Maman kepada Radar Banten (JPNN Grup), Sabtu (8/11).

Namun demikian, Maman mengklaim, kenaikan harga bawang tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Soalnya, bawang merupakan kebutuhan pokok masyarakat dan kenaikan harga pada bawang juga, kerap dianggap wajar.

"Alhamdulillah, harga bawang lagi bagus. Tadinya dikenai harga Rp7 ribu per kilogram dari petani ke pasar, semenjak Oktober naik menjadi Rp13 ribu per kilogram. Kalau dari pasar ke konsumen lain, dari harga petani Rp7 ribu dijual Rp10 ribu. Kemudian, dari Rp13 ribu dijualnya menjadi Rp16 ribu,” terangnya.

Maman mengakui, dengan harga bawang yang mengalami kenaikan berdampak kepada para petani bawang. Katanya, bawang yang ia produksi dijual ke dua wilayah, yakni Pasar Rau, Serang dan pasar di Cilegon.

"Ya, dinilai untung pasti untung. Tapi, naik harga segitu wajar. Kalau stok sudah banyak juga, turun lagi, harga bawang tidak bisa diprediksi," ujarnya. (zai-mg10/air/ags)


KRAMATWATU - Harga bawang di pasar dilaporkan mengalami kenaikan cukup signifikan, dari Rp10 ribu per kilogram naik menjadi Rp16 ribu per kilogram.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News