Kebiasaan Burung Lyrebird Kurangi Resiko Kebakaran Lahan

Kebiasaan Burung Lyrebird Kurangi Resiko Kebakaran Lahan
Kebiasaan Burung Lyrebird Kurangi Resiko Kebakaran Lahan

Burung asli Australia, Lyrebird memiliki kebiasaan membersihkan sampah dan berbagai bibit tumbuhan dari lantai hutan, namun ternyata penelitian terbaru menunjukan perilaku hewan ini ternyata berguna dalam mengurangi kemungkinan dan intensitas kebakaran hutan.

 

Kebiasaan burung Lyrebird mengais-ngais lapisa lantai hutan juga melestarikan kecenderungan mereka untuk membuat lantai hutan tetap terbuka, kata pakar kebakaran hutan,  Dr Steve Leonard dari Universitas La Trobe. "Burung ini mengurangi sumber kebakaran lahan melalui kebiasaan mereka dalam mencari makan," katanya.  "Hipotesa kami menyebutkan hewan ini melindungi kecenderungan mereka akan habitatnya - yang mungkin tidak disadari mereka, tapi itulah yang kesimpulan yang kami pelajari," Lyrebirds memiliki kaki yang sangat kuat dengan ibu jari dan cakar yang panjang yang memudahkan mereka mengorek atau mengais daun-daunan dan lapisan tanah ketika mencari serangga, laba-laba, katak dan serangga kecil lainnya," "Mereka mengais tanah seperti ayam, dan dengan demikian ia membantu mencampur  lapisan tana, membantu proses pengomposan menjadi lebih cepat dan itu mengurangi bahan bakar yang dapat memicu kebakaran lahan di lantai hutan. Proses penyebaran benih juga dapat mempermudah kebakaran lahan," katanya. selama risetnya di daratan tingi Victoria setelah terjadinya kebakaran lahan parah yang dikenal dengan sebutan Black Saturday,  Leonard dan koleganya mengetahui area yang banyak 'digarap' oleh burung Lyrebird tidak banyak yang terbakar. "Kami terus melihat kebakaran lahan terhenti pada batas wilayah gullies dimana banyak kegiatan Lyrebird berlangsung," katanya. "Sehingga kami mulai berpikir apakah perilaku mereka berpengaruh pada pola kebakaran lahan,' katanya. Menjaga lantai hutan terbuka Dalam riset ini yang dilaporkan dalam  Wildlife Rterjadi kebakaran lahan. Riset yang dipimpin oleh, Daniel Nugent, mendapati kalau burung ini suka membuat lapisan atas lantai hutan tetap terbuka hingga selebar 2 meter, kata Leonard. "Dan itu memudahkan mereka berkeliling dan mengais makanan," Sebaliknya, kawasan hutan yang terbakar parah dalam penelitian ini didapati memiliki semak sangat tebal dengan ribuan bibit eukaliptus tumbuh yang akan membuat burung-burung itu sulit mencari makan,"kata Leonard. "Bila Anda memiliki kegiatan Lyrebird yang tinggi, maka kebakaran lahan bisa dicegah.... dan kemudian Anda memiliki regenerasi massa vegetasi," katanya. "Para lyrebirds tidak bisa hijauan secara efektif, yang berarti Anda berakhir dengan lebih banyak bahan bakar sehingga daerah ini lebih rentan terhadap pembakaran. "Jika burung ini tidak bisa mengais-ngais tanah dengan efektif, maka itu artinya kawasan tersebut menjadi rentan terbakar dan perlu ditambah populasi burung tersebut," Temuan ini menguatkan keterkaitan antara tingkat kebakaran lahan yang tinggi dengan rendahnya populasi lyrebirds." Beban bahan bakar Leonard dan rekan juga memagari wilayah penelitian mereka untuk mengisolasi lyrebirds selama jangka waktu sembilan bulan. Mereka kemudian mengukur beban bahan bakar di daerah-daerah tersebut dan membandingkannya dengan beban di daerah dimana lyrebird bisa beraktifitas dengan aktif. Mereka menemukan daerah dengan lyrebirds memiliki rata-rata beban bahan bakar 25 persen lebih rendah, setara dengan 1,6 ton per hektar lebih sedikit bahan bakar. Perbedaan maksimum adalah 7,5 ton per hektar selama sembilan bulan," tambah Leonard. Di masa depan, peneliti berharap hipotesa mereka kalau burung Lyrebird bisa mengurangi resiko dalam mengontrol kebakaranlahan bisa diujicoba. Sementara ini mereka mempelajari  burung malleefowl, yang juga melakukan fungsi serupa di semak-semak. 

 


Burung asli Australia, Lyrebird memiliki kebiasaan membersihkan sampah dan berbagai bibit tumbuhan dari lantai hutan, namun ternyata penelitian terbaru


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News