Malaysia Ragukan Keseriusan Jokowi, Ini Kata JK
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Malaysia meragukan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta TNI dan Polri bertindak tegas dengan menenggelamkan kapal-kapal asing pelaku ilegal fishing yang masuk Indonesia tanpa izin. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan pernyataan Presiden Jokowi memang ditujukan untuk kapal-kapal yang melanggar kedaulatan perairan Indonesia.
"Yang dimaksud mengganggu itu kalau\bertindak tidak sesuai hukum. Kalau bertindak tidak sesuai hukum, artinya siapa melanggar daerah teritori Indonesia? Itu kan berarti melanggar," kata JK di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, (25/11).
Menurut JK, aksi penenggelaman kapal bukan hal baru. Bahkan, katanya, kapal-kapal Indonesia tercatat beberapa kali ditenggelamkan oleh pemerintah Australia.
Oleh karena itu, tegas JK, adalah hal yang wajar jika aturan tersebut diberlakukan di Indonesia. "Jadi semua bukan hanya Indonesia yang seperti itu," sambungnya.
Sebelumnya, Menlu Malaysia Anifah Aman meragukan keseriusan Presiden Jokowi tentang perlunya TNI menenggelamkan kapal-kapal asing pencuri ikan. Alasan Anifah, karena Indonesia dan Malaysia terikat dalam nota kesepahaman (MoU) tentang penyelesaian kapal-kapal dari kedua negara yang melanggar batas teritori masing-masing.
Dalam MoU yang diteken ada 27 Januari 2012 itu, disebutkan bahwa kedua negara hanya boleh mengusir pelaku penangkapan ikan ilegal dan bukan menangkapnya.
Namun, JK justru menyebut Malaysia telah melanggar MoU tersebut. "Nelayan Indonesia pernah ditangkap juga kan?” tandas JK.(flo/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah Malaysia meragukan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta TNI dan Polri bertindak tegas dengan menenggelamkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DBD Jadi Momok Menakutkan di Banyuwangi, Periode Januari-April 205 Kasus, 4 Orang Meninggal Dunia
- Tyas Fatoni Lantik Triana Sandi Fahlepi Sebagai Pj Ketua TP PKK Muba
- 4 Pasien DBD di Banyuwangi Meninggal Dunia
- World Public Relations Forum 2024 jadi Sarana Meningkatkan Peran Humas Global
- Cegah Kekerasan Seksual di Ranah Digital
- Peringati Hari Kartini, Nani Suhajar Bicara soal Pemimpin Wanita Masa Kini