Peneliti Queensland Ubah Sampah Buah dan Sayuran Jadi Ekstrak Zat Gizi

Peneliti Queensland Ubah Sampah Buah dan Sayuran Jadi Ekstrak Zat Gizi
Peneliti Queensland Ubah Sampah Buah dan Sayuran Jadi Ekstrak Zat Gizi

Setiap tahun, buah dan sayuran senilai jutaan dolar terbuang begitu saja, dan kebanyakan hanya menjadi sampah. Namun peneliti dari Universitas Queensland mengolah kembali sampah buah dan sayuran tersebut sehingga dapat dimanfaatkan lagi menjadi produk pangan dan kosmetik.

Sampah produk pertanian itu rata-rata merupakan produk yang ditolak karena tidak memenuhi ketentuan pasar, tidak laku terjual atau menjadi sampah karena rusak tersimpan berhari-hari di lemari es, dan jika diterjemahkan dalam bentuk bibit tanaman, sampah itu mencakup 30 persen dari bibit tanaman yang digunakan petani.

Seorang peneliti dari Universitas  Queensland , Ross Naidoo  yang juga menjabat sebagai petugas penghubung Ilmu Pangan pada Unit Teknologi dan Solusi Pangan pada Departemen Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Universitas Queensland,  saat ini sedang mencari cara  memanfaatkan produk sayur dan buah tidak terpakai itu agar tidak terbuang sia-sia menjadi sampah saja.

Oleh Naidoo, produk itu diambil ekstrak senyawa sehat atau zat gizinya untuk ditambahkan pada makanan, minuman, pakan ternak hingga kosmetik.

Buah Plum dan daun ubi menjadi bahan pertama yang diekstrak dan dimanfaatkan kandungan genetikanya untuk make up dalam penelitian ini.

Naidoo mengatakan buah plum jenis Queen Garnet sangat tinggi kandungan antioxidannya, dan senyawa anti-oxidant itu bahkan nilainya lebih tinggi dari buah plum itu sendiri.  Sementara kulit berwarna gelap dari ubi sangat efektif membakar kalori.

Komponen anti-obesitas seperti phytochemicals, antioxidants dan polyphenolics ditemukan didalam tanaman ini dan jika dikombinasikan akan sangat efektif membakar sel lemak. 

Langkah selanjutnya adalah mengekstraksi senyawa itu dan menyuntikannya ke produk lain.

Setiap tahun, buah dan sayuran senilai jutaan dolar terbuang begitu saja, dan kebanyakan hanya menjadi sampah. Namun peneliti dari Universitas Queensland

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News