JK Ingatkan Ical Tak Giring Pemilihan Ketum secara Aklamasi

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla mengingatkan agar proses pemilihan ketua umum partai beringin hitam itu pada musyawarah nasional (munas) nanti berjalan demokratis. Menurutnya, pemilihan ketua umum Golkar sebaiknya dilakukan melalui voting dan bukan secara aklamasi.

Hal itu disampaikan JK -sapaan Jusuf Kalla- menanggapi wacana yang berkembang bahwa pada Munas Golkar nanti akan digiring untuk kembali memilih Aburizal Bakrie sebagai ketua umum secara aklamasi. Menurut JK, dirinya sudah meminta agar Aburizal alias Ical bisa menjamin terselenggaranya proses voting untuk memilih ketua umum Golkar.

"Cara sistem pemilihannya yang katakanlah harus dengan voting yang tertutup, apapun caranya, kapanpun. Tentu saya suruh bicara tadi Ical panjang lebar, bahwa harus dia menjamin itu terjadi," kata JK di kantornya, Jakarta, Rabu, (26/11).

JK meminta pemilihan ketua umum dilakukan secara transparan dan sesuai dengan AD/ART Partai Golkar. Ia mengingatkan agar semua kader Golkar diberi kesempatan untuk maju sebagai calon ketua umum maupun pengurus lainnya.

"Ini harus terbuka untuk siapa saja, untuk maju menjadi calon. Diupayakan, juga suatu jalan tengah penyelesaian, sehingga bentuk panitia itu harus berjalan," sambungnya.

Bagaimana dengan munculnya wacana mengadakan munas tandingan? JK mengatakan hal itu terjadi karena efek rasa kurang kepercayaan dari kader.

Meski demikian JK masih berharap agar munas tandingan tidak terjadi dan Golkar tetap bersatu. Ia mengaku sudah membicarakan permasalahan Partai Golkar itu dengan Aburizal maupun Agung Laksono.

"Kalau Golkar pecah ini juga tentu membahayakan situasi perpolitikan kita di dalam negeri seperti ini. Kita harapkan Golkar itu tetap bersatu, tetapi mengakomodasi kedua belah pihak," tandas JK.(flo/jpnn)