Pilpres II Jelang Lebaran Sangat Rawan !

Pilpres II Jelang Lebaran Sangat Rawan !
Pilpres II Jelang Lebaran Sangat Rawan !
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali dikritik karena telah menetapkan pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) putaran kedua pada 8 September 2009. Mantan anggota KPU Chusnul Mar’iyah menilai pelaksanaan Pilpres putaran kedua yang ditetapkan KPU pada 8 September itu akan menimbulkan kerawanan karena berbarengan dengan bulan puasa dan menjelang lebaran.

"Dari tiga tahun lalu saat saya masih anggota KPU sudah saya ingatkan bahwa di Indonesia ini ada lebaran dan puasa. Akan ada persoalan, dari persoalan mobilitas pemilih yang tinggi, sampai siapa yang bekerja di tingkat lapangan," ujar Chusnul dalam diskusi Perspektif Indonesia di gedung DPD RI, Jakarta, Jumat (23/1). Dalam diskusi yang mengangkat tema Potensi Konflik Pemilu itu, Chusnul mengatakan, mestinya puasa dan lebaran menjadi pertimbangan KPU. "Di situ nanti akan rawan. Anda banyangkan empat belas hari penghitungan suara itu ada di kabupaten/kota. Tetapi kalau empat belas hari itu pas lebaran gimana? Mestinya kita harus bangga karena ketua KPU kan IAIN, seharusnya hal-hal seperti itu dia harus tahu," ucap Chusnul.

Karenanya, dosen FISIP UI ini menuding KPU tidak cerdas dalam membuat jadwal dan tahapan Pemilu. "Kalau KPU cerdas dalam membuat jadwal dan tahapan, Pemilu (legislatif) itu bukan April, tetapi Februari," cetusnya. Chusnul bahkan mengaku sangat khawatirkan hingga 20 Oktober tahun ini ternyata belum ada penetapan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih. Pasalnya, tepat pada tanggal itu masa kepresidenan SBY-JK telah berakhir.

"Kalau sampai 20 Oktober tak ada presiden baru, itu bahaya karena secara konstitusi kosong. Tidak ada presiden, tak ada wapres, tidak ada tiga menteri (triumvirat Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri),   karena presiden yang ada sudah dikunci lima tahun sehingga 20 oktober sudah tidak dalam masa jabatan," ulasnya.(ara)

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali dikritik karena telah menetapkan pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) putaran kedua pada 8 September


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News