Saya Harus Ngurus Negara

Saya Harus Ngurus Negara
Nusron Wahid. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - MASIH muda. Tapi pria kelahiran Kota Kudus 12 Oktober 1971 ini sudah matang di dunia politik, juga di organisasi kemasyarakatan.

Nusron Wahid adalah Ketua Umum GP Ansor, sebuah ormas kawakan yang punya basis keanggotaan cukup mengakar.

Di masa pertarungan pilpres, politikus Partai Golkar itu juga ikut "berkeringat" untuk pemenangan Jokowi-JK.

Tapi cukup mengagetkan tatkala dia mendapat "balas jasa" berupa kursi Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Maklum, kiprahnya dalam urusan TKI yang sarat masalah itu belum pernah terlihat di publik.

Apa dan bagaimana Nusron Wahid menjalankan tugas barunya di BNP2TKI? Berikut petikan wawancara sejumlah wartawan termasuk wartawan JPNN Natalia Laurens dengan Nusron di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (27/11)

Anda memutuskan masuk pemerintahan, lalu bagaimana dengan karir politik di parlemen?

Saya sudah harus mundur dari DPR. Pesannya Pak Jokowi, saya udah tidak boleh cawe-cawe politik. Saya harus ngurus negara. Saya sudah kirim surat ke Pimpinan DPR. Terserah nanti partai yang mana yang mengesahkan.

Hari-hari pertama bekerja, apa rencana anda?

MASIH muda. Tapi pria kelahiran Kota Kudus 12 Oktober 1971 ini sudah matang di dunia politik, juga di organisasi kemasyarakatan. Nusron Wahid adalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News