Pesan SBY : Bicaralah tapi yang Bermutu

Pesan SBY : Bicaralah tapi yang Bermutu
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Dalam politik, pencitraan itu biasa. Tapi, jika sangat berlebihan bisa menurunkan kepercayaan rakyat.

"Angkuh terbawa, tampan tertinggal,",demikian disampaikan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melalui akun resmi twitter pribadinya @SBYudhoyono, Jumat (28/11)

"Diam itu emas, jika tidak perlu bicara, diamlah. Bicara itu perak, jika harus bicara, bicaralah. Tetapi bermutu dan bermanfaat," kata SBY.

SBY menyadur sebuah pepatah "Tong kosong nyaring bunyinya". Maksud SBY akan lebih bijak jika tong yang masih kosong diisi dulu.

"Isilah dengan pengetahuan dan pengalaman," kata SBY.

Lebih lanjut, SBY mengatakan permasalahan hidup, juga negara, terus datang dan pergi. Yang diperlukan adalah solusi. Seorang pemimpin harus menjalankan solusi tersebut.

"Tugas pemimpin mengatasi masalah. Pimpinlah, termasuk bekerjasama dan bermusyawarah untuk mengatasi masalah. Apalagi masalah yang serius," pungkas SBY. (ald/RMOL)

 


JAKARTA - Dalam politik, pencitraan itu biasa. Tapi, jika sangat berlebihan bisa menurunkan kepercayaan rakyat. "Angkuh terbawa, tampan tertinggal,",demikian


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News