Bu Lurah Bilang, Bantuan PSKS Hanya Ganti Nama Saja

Bu Lurah Bilang, Bantuan PSKS Hanya Ganti Nama Saja
Bu Lurah Bilang, Bantuan PSKS Hanya Ganti Nama Saja

jpnn.com - SUBANG - Penyaluran dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) disinyalir banyak salah sasaran. Dana tersebut tidak tersalurkan dengan tepat kepada warga yang benar-benar membutuhkan.

Salahsatu penyebabnya, ternyata data warga penerima PSKS yang digunakan pemerintah dari Badan Pusat Statistik tahun 1998-1999. Dana PSKS yang disalurkan ke Kabupaten Subang mencapai Rp50 miliar.

Satgas PSKS Kantor Pos Subang Nandang mengatakan, penyaluran dana PSKS digilir, setiap hari dua kelurahan/desa. Selama ini penyaluran dana tersebut berlangsung lancar. “Sejauh ini berjalan lancar, tidak ada kejadian atau insiden yang tidak diharapkan,” ujarnya.

Warga Dangdeur, Rusnamah (55) mengatakan, dirinya rela berjubel antre untuk mendapatkan dana PSKS sebesar Rp400 ribu sebagai kompensasi kenaikan harga BBM untuk bulan November dan Desember.

“Alhamdulilah buat beli beras, soalnya saya sudah tinggal sendiri karena suami saya udah meninggal,” tuturnya.

Rusnamah mengaku, dirinya diberitahu RT dan RW untuk mengambil dana PSKS di Kantor Pos. Rusnamah merupakan warga penerima raskin. “Alhamdulilah, program ini sangat membantu,” ujarnya.

Sementara itu Lurah Cigadung Yuli Merdekawati mengatakan, warga Cigadung yang menerima dana PSKS sebanyak 1.243 KK. Menurut Yuli, penyaluran dana tidak tepat sasaran sangat memungkinkan. Sebab, data yang digunakan dari Badan Pusat Statistik tahun 1998-1999. Sedangkan desa dan kelurahan tidak dilibatkan untuk pendataan penerima bantuan.

"Data yang digunakan dari BPS tahun 1998-1999, jadi jika tidak tepat sasaran. Bahkan ada warga yang sudah meninggal masih mendapatkan bantuan," katanya.

SUBANG - Penyaluran dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) disinyalir banyak salah sasaran. Dana tersebut tidak tersalurkan dengan tepat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News