Melihat Mumi Alami di Kampung Wolondopo, Kabupaten Ende, NTT

Harus Diawali Upacara, Pukul 12 Kaki More Istirahat

Melihat Mumi Alami di Kampung Wolondopo, Kabupaten Ende, NTT
PENUH MISTIK: Paulus Modho (kanan) dan Silvester membuka peti berisi mumi Kaki More. Foto: Thoriq Solikhul/Jawa Pos

BUKAN hanya keindahan alam yang tersaji di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Para pencinta wisata sejarah juga bisa melihat secara langsung mumi Kaki More di Kampung Wolondopo, Kabupaten Ende. Mumi itu terbentuk secara alami.
-------------
Laporan THORIQ SHOLIKHUL KARIM, Ende
------------
Tak sulit mencari lokasi penyimpanan mumi Kaki More di Ende. Banyak warga yang tahu tempatnya.

Begitu pula halnya ketika Jawa Pos pekan lalu ke Ende untuk membuat liputan wisata alternatif. Sopir mobil rental yang ditanya soal mumi berusia lebih dari satu abad itu langsung menyatakan kesanggupannya untuk mengantar hingga tujuan.

Lokasinya berada di Kampung Wolondopo, Kabupaten Ende, NTT. Agak di pinggiran kota, namun masih bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat. Memang tempatnya terletak di kampung yang berada di perbukitan sehingga jalannya agak naik. Dari rumah juru kunci mumi, yakni Paulus Modho, masih sekitar 1 km.

Setiap pengunjung yang akan melihat mumi diwajibkan menemui dan meminta izin kepada sang juru kunci lebih dulu.

Sebab, tidak sembarang orang bisa memasuki tempat penyimpanan mumi itu tanpa izin juru kunci. ”Untuk masuk, harus ada upacara lebih dulu. Nanti saya yang memimpin,” ujar Paulus kepada Jawa Pos yang menemui di rumahnya.

Mumi tersebut disimpan di sebuah rumah-rumahan berukuran 2 x 1,5 meter. Lokasinya berada di antara rumah-rumah penduduk. Rumah panggung itu berdinding papan dan beratap sirap. Bila tak ada pengunjung, posisinya selalu tertutup rapat.

Maka, begitu rombongan Jawa Pos sampai di lokasi, Paulus langsung melakukan ritual membuka rumah. Dia berdiri di depan pintu sejenak, lalu mengucapkan salam dengan logat Ende Lio.

Setelah mengucap salam, Paulus yang juga cucu Kaki More memasukkan kunci ke lubangnya. Beberapa kali kunci diputar, tapi tidak berhasil. Bahkan sampai sekuat tenaga. Paulus lalu berhenti sejenak.

BUKAN hanya keindahan alam yang tersaji di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Para pencinta wisata sejarah juga bisa melihat secara langsung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News