Kulit Singkong untuk Lukisan

Kulit Singkong untuk Lukisan
Kulit Singkong untuk Lukisan

jpnn.com - SURABAYA – Singkong yang nikmat dimakan juga punya kelebihan yang tidak kalah lezat. Kulitnya, yang sering dibuang begitu saja, ternyata bisa berakhir menjadi sebuah karya apik di tangan seorang difabel. Lembaran tidak terpakai tersebut dikumpulkan dan diolah menjadi puluhan lukisan yang telah tersebar hingga ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan ke luar negeri.

Itu tampak pada karya Jamaluddin yang dipamerkan dalam rangka Hari Disabilitas Internasional di Surabaya Town Square (Sutos) Rabu (3/12). Karya tersebut terlihat berbeda dengan lukisan kebanyakan yang berwarna-warni. Karya Jamaluddin cenderung cokelat dan hitam. Tetapi, ada unsur timbul atau sisi tiga dimensi. Mirip relief. Tidak heran, lukisan bertema Natural itu berbahan kulit singkong.

Darah seni yang begitu kental membuat Jamaluddin bisa berkarya meski di tengah keterbatasan. ’’Saya rutin bikin setelah kecelakaan pada 2008,’’ kata pria 46 tahun tersebut.

Menurut dia, ide itu datang dari tumpukan kulit singkong yang sering dibuang tetangganya. Kreativitas yang mengalir sejak kecil tersebut mendorong Jamaluddin untuk membikin sebuah kreasi baru.

Berlembar-lembar kulit yang tidak beraturan itu pun diolahnya. Tanah dan kotoran dihilangkan. Setelah itu, kulit tersebut dijemur hingga setengah kering. ’’Kalau terlalu kering, nanti kulit singkong susah diolah,’’ tutur lelaki yang juga mengkreasikan batang pisang dan telah laris manis di Eropa itu.

Kulit setengah kering tersebut lantas dimasukkan dalam minyak tanah. Efeknya, kulit singkong tahan lama dan tidak gampang sobek. Setelah itu, kulit kembali dijemur. Begitu kering, kulit digunting sesuai dengan pola yang diinginkan. Misalnya, pola-pola pemandangan yang akhirnya menjadi lukisan berukuran 1 meter x 50 sentimeter yang dipamerkan kemarin.

Jamaluddin tidak mematok kriteria khusus untuk bahan kulit singkong. Segala jenis kulit singkong dapat dipakai. Asal pola sudah dibuat, kulit kering itu bisa langsung dibentuk. Soal warna, Jamal sengaja memilih yang natural. Warna cokelat didapat dari hasil penjemuran, sedangkan warna hitam melalui pengasapan. ’’Kulitnya diasapi di atas lilin atau lampu teplok,’’ terangnya.

Pertengahan Desember, sekitar 20 lukisannya bakal diboyong ke Belanda. ’’Paling banyak yang minat di luar negeri. Pokoknya, lukisannya bertema Jawa Timur,’’ ujar pria yang juga anggota Komunitas Disable Motorcycle Indonesia tersebut. (bir/c14/mas/dos)

SURABAYA – Singkong yang nikmat dimakan juga punya kelebihan yang tidak kalah lezat. Kulitnya, yang sering dibuang begitu saja, ternyata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News