Divisi Utama Berpotensi Turun Level

Divisi Utama Berpotensi Turun Level
Divisi Utama Berpotensi Turun Level

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah problem yang terjadi di Divisi Utama Liga Indonesia musim lalu, membuat PT Liga Indonesia mencoba untuk berpikir lain.

Ya, operator kompetisi sepakbola profesional tanah air tersebut berencana menurunkan level kompetisi kasta kedua tanah air itu dari profesional ke amatir.

"Artinya, bisa jadi kompetisi profesional di Indonesia hanya tinggal satu, yaitu ISL (Indonesia Super League)," ujar sekretaris PT Liga Indonesia, Tigor Shalom Boboy kepada Jawa Pos, kemarin (17/12). Itu adalah konsekuensi logis yang harus kami tempuh untuk memperbaiki kompetisi di negeri ini," lanjutnya

Menurut Tigor, penyebab utama Divisi Utama harus di singkirkan dari level profesional adalah banyaknya problem mendasar yang terjadi di musim lalu.

Seperti banyaknya tim yang walk over (WO), pembayaran gaji pemain dan pelatih yang tertunggak, fasilitas stadion yang jauh dari standar, termasuk sepak bola gajah yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang di pertandingan babak delapan besar lalu.

"Intinya kami mau melakukan perubahan, apalagi saat ini gap profesionalisme antara tim tim di Divisi Utama dan tim tim di ISL juga sangat jauh," jelasnya.

"Jadi, untuk meminimalisir gap itu, lebih baik status profesional dihilangkan Divisi Utama dihilangkan dulu setelah itu dilakukan pembenahan secara perlahan lahan," timpalnya.

Selain turun level, PT Liga juga berencana memangkas jumlah klub anggota Divisi Utama. Bila saat ini klub anggota Divisi Utama berjumlah 58 klub, maka akan dikerucutkan menjadi 38 klub terbaik nasional.

JAKARTA - Sejumlah problem yang terjadi di Divisi Utama Liga Indonesia musim lalu, membuat PT Liga Indonesia mencoba untuk berpikir lain. Ya, operator

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News