Strategi Perang dari Lantai 10

Strategi Perang dari Lantai 10
Dahlan Iskan. Foto: Budi Yanto/JPNN

jpnn.com - DAHLAN Iskan membawa jurnalistik ke tingkat berbeda. Tak hanya melulu soal haru biru idealisme, namun juga menghadapkan pada fakta—bahwa jurnalisme sejak lama jadi bagian industri—yang mestinya tak mengabaikan apa yang menarik, seraya tetap memelihara keinginan membela sesuatu yang subjektif berupa kebenaran hingga hal paling objektif yakni fakta.

 

------------------
Budi Yanto, Jakarta
-----------------
Sebenarnya tak ada yang istimewa dengan ruang rapat bernuansa biru putih itu. Selain sisi jendelanya yang menghadap lanskap Jakarta Selatan. Dari jendela itu—jika tirainya dibuka—orang bisa melihat aneka pemandangan; dari bangunan kumuh hingga gedung pencakar langit dan beberapa perumahan mewah.

Ruangan itu dilengkapi dengan sebuah meja oval memanjang, sebuah papan tulis putih, dan fasilitas layar proyektor perlengkapan presentasi standar. Pintu utama ruangan terhubung langsung dengan ruang kerja awak redaksi Jawa Pos.

Alih-alih disebut pintu, akses menuju ruangan dibatasi panel-panel satu poros di tengah bagian, yang menyerupai kotak persegi memanjang ke atas. Karena menggunakan sistem engsel di tengah, panel itu bisa di dorong jika hendak keluar-masuk.

Konon ruangan itu jadi salah satu tempat mengurai ide di Graha Pena  Jawa Pos Jakarta. Bukan karena posisinya yang menawarkan aneka pemandangan dramatis di luar jendela—karena tirainya lebih sering ditutup, meski celahnya membuat orang sesekali ingin mengintip keluar—namun jadi tempat membedah ide karena ruangan itu memang formulanya ditujukan untuk diskusi dan rapat.

Mungkin tak harus terlalu serius, karena kursi putar 360 derajat yang bisa disesuaikan tingginya malah memungkinkan situasi jadi rileks.

Di ruang itu, Dahlah Iskan dijadwalkan mengarahkan diskusi bagi belasan orang penentu kebijakan koran metro Jawa Pos group yang tersebar di pelbagai wilayah Indonesia. Sebelumnya diskusi direncanakan dihelat di sebuah rumah, Jalan Hang Tuah, Kebayoran Baru Jakarta Selatan yang dikenal sebagai Padepokan Demi Indonesia. Atas permintaan Dahlan, diskusi dipindahkan ke ruang lantai 10 Kantor Jawa Pos Group di Kebayoran Lama, juga masih di Jakarta Selatan.

DAHLAN Iskan membawa jurnalistik ke tingkat berbeda. Tak hanya melulu soal haru biru idealisme, namun juga menghadapkan pada fakta—bahwa jurnalisme

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News