SBY Sebut Tak Mudah Masuk Liputan Media Konvensional

SBY Sebut Tak Mudah Masuk Liputan Media Konvensional
SBY Sebut Tak Mudah Masuk Liputan Media Konvensional. Foto: facebook

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono mengungkap alasannya membeberkan pandangan terkait krisis ekonomi melalui media sosial.

Kamis (18/12) dini hari, SBY menulis curahan hati dan pikirannya seputar permasalahan ekonomi terkini di akun twitternya, @SBYudhoyono. Cuit-an langsung SBY tersebut kemudian disalin kembali di akun facebook Susilo Bambang Yudhoyono. 

Di akhir pandangannya, SBY menyebut alasan lebih memilih media sosial dibanding (mungkin) dengan melayangkan rilis ke media cetak, menggelar jumpa pers termasuk dengan media elektronik. "Maaf, pandangan ini saya sampaikan di media sosial, tak selalu mudah masuk ke liputan media konvensional, terutama di dalam negeri," tulis SBY.

Sebelumnya, dalam pandangannya SBY memberikan saran kepada Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya, untuk bisa mengatasi belitan krisis ekonomi. SBY juga sempat menyindir kembali pihak-pihak yang menudingnya sebagai penyebab melemahnya rupiah saat ini.

"Saya selalu sampaikan optimisme: Presiden Jokowi & pemerintahannya akan bisa mengatasi tantangan ekonomi di tahun-tahun sulit ini. Bagaimanapun ekonomi Indonesia jangka panjang tetap cerah. Peluang meningkatnya pertumbuhan, investasi & perdagangan juga kuat," tutur SBY.

Soal jatuhnya nilai rupiah, sosok yang menjadi debetable di internal Partai Demokrat saat ini tersebut mengimbau rakyat tidak perlu terlalu panik. 

"Pasar tidak perlu terlalu cemas. Selalu ada solusinya. Yang penting dengan "sense of crisis" yang dimiliki, Presiden & pemerintah segera menentukan solusi, "policy response" & aksi nyata yang jitu. Sekali lagi, rakyat Indonesia jangan cepat pula salahkan pemerintah. Beri Pak Jokowi kesempatan & berikan pula dukungan untuk atasi masalah ini," pangkas SBY. (adk/jpnn)

JAKARTA - Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono mengungkap alasannya membeberkan pandangan terkait krisis ekonomi melalui media sosial. Kamis


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News